Dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu News Agency, seperti dilansir AFP, Kamis (16/11/2017), ketiga presiden akan bertemu di kediaman resmi Putin di Sochi, kota resort dekat Laut Hitam pada 22 November mendatang. Pertemuan akan fokus membahas perkembangan situasi di Suriah.
Pertemuan semacam ini merupakan yang pertama diikuti oleh tiga presiden sekaligus. Anadolu menyebut pertemuan ini digelar saat Rusia, Turki dan Iran giat bekerja sama untuk mengakhiri konflik Suriah yang telah berlangsung selama enam tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga negara itu mensponsori perundingan damai untuk isu Suriah di Astana, Kazakhstan beberapa waktu lalu. Mereka juga menerapkan rencana zona de-eskalasi di titik-titik penting di Suriah.
Kerja sama itu tetap berjalan meskipun Turki sendiri berada di kubu berlawanan dengan Rusia dan Iran dalam konflik Suriah. Diketahui bahwa Rusia dan Iran merupakan sekutu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sedangkan Turki mendukung oposisi yang ingin melengserkan Assad.
Terlepas dari itu, Rusia dan Turki telah bekerja bersama sejak tahun 2016, saat keduanya mencapai kesepakatan rekonsiliasi untuk mengakhiri krisis antara kedua negara yang dipicu penembakan jatuh pesawat Rusia di Suriah.
Dalam beberapa bulan terakhir, Turki sedikit mengurangi kritikan untuk rezim Assad dan lebih fokus dalam memerangi milisi Kurdi Suriah yang telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh negara tersebut.
Awal bulan ini, Rusia dilaporkan membatalkan rencana konferensi perdamaian membahas isu Suriah, setelah Turki menolak dilibatkannya milisi Kurdi dalam forum itu.
(nvc/rna)