Di tengah penyelidikan dugaan kolusi antara tim kampanye ayahnya dengan Rusia semasa pilpres 2016, Trump Junior dilaporkan sempat melakukan korespondensi dengan pihak WikiLeaks. WikiLeaks banyak membocorkan informasi yang menyudutkan Hillary Clinton, rival Trump dalam pilpres lalu.
Seperti dilansir CNN, Selasa (14/11/2017), sesaat setelah media AS, The Atlantic, melaporkan hal itu, Trump Junior merilis percakapan singkat dengan akun Twitter milik WikiLeaks itu ke publik. Terdapat tiga screenshot percakapan via DM yang dirilisnya. Pihak WikiLeaks yang pertama kali menyapa putra Trump ini pada akun Twitternya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut rentetan pesan yang dirilis itu, WikiLeaks pertama kali mengontak Trump Junior sesaat sebelum tengah malam pada 20 September 2016 lalu. Saat itu, WikiLeaks membahas soal situs anti-Trump yang didanai PAC, semacam komisi aksi politik di AS. Dalam percakapan dengan WikiLeaks itu, Trump Junior hanya menanggapi dua pesan, yaitu satu pesan pada 21 September 2016 dan satu pesan lainnya pada 3 Oktober 2016.
Dalam pesan tanggal 3 Oktober 2016, akun Twitter WikiLeaks mengirim pesan ke Trump Junior berbunyi: "Hiya, akan bagus jika kalian bisa berkomentar atau meramaikan kisah ini." Akun WikiLeaks menyertakan link kutipan Hillary yang mengusulkan serangan drone terhadap pendiri WikiLeaks, Julian Assange.
Trump Junior membalas pesan itu dengan: "Sudah terlebih dahulu melakukan itu hari ini." "Sungguh luar biasa bagaimana dia bisa lolos," imbuhnya, merujuk pada Hillary.
Here is the entire chain of messages with @wikileaks (with my whopping 3 responses) which one of the congressional committees has chosen to selectively leak. How ironic! 1/3 pic.twitter.com/SiwTqWtykA
β Donald Trump Jr. (@DonaldJTrumpJr) November 14, 2017
Dalam pesan selanjutnya, Trump Junior bertanya soal 'Wednesday leak' kepada WikiLeaks. "Ada apa di balik pembocoran Rabu yang terus saya baca ini?" tulisnya saat itu.
Pada intinya, isi percakapan Trump Junior dengan WikiLeaks itu tidak mengungkap hal signifikan yang mengejutkan. Pengacara Trump Junior justru lebih mempersoalkan dibocorkannya materi percakapan yang telah diserahkan ke Kongres AS dan seharusnya dijaga kerahasiaannya itu. Trump Junior sebelumnya telah ditanyai soal 'percakapan'-nya dengan WikiLeaks dalam wawancara tertutup dengan Komisi Peradilan Senat pada September 2017.
"Mengesampingkan pernyataan soal mengapa atau oleh siapa dokumen semacam itu, yang telah diserahkan ke Kongres dengan janji dijaga kerahasiaannya, telah dibocorkan secara selektif, kami bisa mengatakan kami yakin bahwa tidak ada kekhawatiran soal dokumen ini dan setiap pertanyaan yang muncul telah dijawab dengan mudah dalam forum yang pantas," tegas Alan Futerfas, pengacara Trump Junior.
Percakapan Trump Junior dengan WikiLeaks ini muncul di tengah penyelidikan dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia semasa pilpres. Semasa kampanye pilpres, Trump Junior sempat menjadi pemberitaan utama setelah terungkap dirinya setuju bertemu seorang pengacara Rusia yang menjanjikan 'informasi kotor' soal Hillary.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini