Dilansir dari Al Arabiya, Minggu (5/11/2017), Komite Anti-Korupsi itu memang tengah membuka penyidikan kasus banjir bandang di Jeddah pada 2009 lalu. Tak hanya soal banjir, komite itu juga sedang melakukan investigasi pada virus Corona atau yang lebih dikenal dengan virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Komite Anti-Korupsi itu dipimpin putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Dengan anggota Ketua Komisi Pemantauan dan Investigasi, Ketua Otoritas Anti-Korupsi, Kepala Biro Audit Umum, Jaksa Agung dan Kepala Keamanan Negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komite itu punya wewenang untuk melakukan investigasi, menangkap, mencegah ke luar negeri, membekukan rekening dan portofolio tersangka korupsi.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan dan Informasi Awad bin Saleh Al-Awad mengatakan dekrit kerajaan untuk melawan korupsi dan melacak tersangka korupsi merupakan bagian untuk meningkatkan integritas dan reformasi di bawah kepemimpinan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan putra mahkota.
"Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan putra mahkota sangat antusias untuk melindungi uang publik dan memberantas korupsi," demikian bunyi pernyataan Al-Awwad dikutip dari Saudi Arabia Press (SAP).
Dia menambahkan perang melawan korupsi adalah tuntutan formal untuk mencapai keadilan sosial, mempercepat laju reformasi, menyediakan lingkungan yang sehat untuk investasi, dan menetapkan gaya manjemen negara berdasarkan integritas, kejujuran, serta ketulusan.
Baca juga: Puluhan Dipenjara Terkait Banjir Saudi |
Sebelumnya diberitakan, 11 pangeran Arab Saudi dan empat anggota kabinet ditangkap Komite Anti-Korupsi Saudi atas dugaan korupsi maupun penyuapan. 'KPK Saudi' ini melakukan aksi hanya beberapa jam pasca dibentuk.
Dilansir Reuters, ada 17 nama yang diungkap oleh salah seorang pejabat Saudi. Berikut nama-namanya:
1. Pangeran Alwaleed bin Talal (chairman of Kingdom Holding 4280.SE)
2. Pangeran Miteb bin Abdullah (Menteri Garda Nasional)
3. Pangeran Turki bin Abdullah (mantan Gubernur Provinsi Riyadh)
4. Khalid al-Tuwaijri (mantan ketua Royal Court)
5. Adel Fakeih (Menteri Ekonomi dan Perencanaan)
6. Ibrahim al-Assaf (mantan Menteri Keuangan)
7. Abdullah al-Sultan (Komandan Angkatan Laut Saudi)
8. Bakr bin Laden (Chairman of Saudi Binladin Group)
9. Mohammad al-Tobaishi (mantan Kepala Protokol Royal Court)
10. Amr al-Dabbagh (mantan Gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi)
11. Alwaleed al-Ibrahim (pemilik Jaringan Televisi MBC)
12. Khalid al-Mulheim (mantan Direktur Jendral Saudi Arabian Airlines)
13. Saoud al-Daweesh (mantan chief executive Saudi Telecom 7010.SE)
14. Pangeran Turki bin Nasser (mantan kepala Presidensi Meteorologi dan Lingkungan Hidup)
15. Pangeran Fahad bin Abdullah bin Mohammed al Saud (mantan Wakil Menteri Pertahanan)
16 Saleh Kamel (Pengusaha)
17. Mohammad al-Amoudi (pengusaha)
(ams/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini