Dituding Jadi Mata-mata Israel, Warga Iran Divonis Mati

Dituding Jadi Mata-mata Israel, Warga Iran Divonis Mati

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 25 Okt 2017 18:54 WIB
Ilustrasi
Teheran - Pengadilan Iran menjatuhkan vonis mati terhadap seorang warganya yang dituding menjadi mata-mata Israel. Warga Iran ini disebut memata-matai Iran untuk Israel sebagai imbalan atas izin tinggal di Swedia.

Seperti dilansir AFP, Rabu (25/10/2017), jaksa Teheran, Abbas Jafari Dolatabadi, menyatakan seorang terdakwa dijatuhi hukuman mati karena memberikan informasi soal program nuklir Iran kepada agen Mossad, intelijen Israel.

Informasi soal program nuklir Iran itu diberikan sebagai pertukaran atas izin tinggal di Swedia oleh terdakwa yang tidak disebut namanya ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu tindakan terdakwa adalah mengungkapkan lokasi dan sejumlah informasi soal 30 individu luar biasa yang terlibat proyek penelitian nuklir dan militer," sebut jaksa Dolatabadi dalam pernyataannya seperti dikutip media peradilan setempat, Mizan.

Menurut jaksa Dolatabadi, informasi yang diungkapkan oleh terdakwa berujung pembunuhan dua ilmuwan nuklir Iran, Majid Shahriari dan Masoud Alimohammadi. Keduanya tewas dalam rentetan ledakan bom tahun 2010 lalu.

Jaksa Dolatabadi tidak menyebut nama terdakwa yang divonis mati. Di bawah hukum yang berlaku di Iran, identitas seseorang yang divonis bersalah tidak bisa dirilis ke publik hingga proses hukum, termasuk proses banding, selesai digelar.

Namun organisasi HAM Amnesty International menyebut terdakwa yang dimaksud adalah Ahmadreza Djalali, seorang spesialis obat-obatan darurat yang ditahan Iran sejak April 2016. Djalali disebut pernah belajar dan mengajar di Swedia, Italia dan Belgia.

Oleh Amnesty International, Djalali disebut divonis mati setelah terbukti bersalah bekerja sama dengan pemerintah Israel. Amnesty International sebelumnya mengecam persidangan Djalali yang disebut sangat tidak adil dan menyerukan pembebasannya.

Diketahui bahwa antara tahun 2010 hingga 2012, lima ilmuwan Iran -- empat di antaranya terlibat program nuklir -- tewas dalam ledakan bom dan serangan bersenjata di Teheran. Iran menuding Amerika Serikat (AS) dan Israel berada di balik tewasnya para ilmuwan Iran itu.

(nvc/nkn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads