"Pengumuman hari ini tidak mengubah posisi AS soal perjanjian itu: AS tidak mendukung dan tidak akan menandatangani Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) AS seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2017) usai pengumuman ICAN sebagai peraih Nobel Perdamaian 2017.
"Perjanjian ini tak akan membuat dunia lebih damai, tak akan menghasilkan pemusnahan setiap senjata nuklir, dan tak akan meningkatkan keamanan setiap negara," imbuh juru bicara tersebut seraya menambahkan, tak ada satu pun negara-negara bersenjatakan nuklir yang mendukung perjanjian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyerukan negara-negara untuk bekerja sama dengan kami dalam tindakan pragmatis, efektif untuk mencapai hal ini," tandasnya.
Kelompok ICAN dinyatakan sebagai pemenang Nobel Perdamaian atas upaya-upayanya untuk memusnahkan senjata nuklir di dunia. ICAN merupakan pemain utama dalam penandatanganan Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir oleh 122 negara di PBB pada Juli lalu.
Namun perjanjian global tersebut sebagian besar hanya simbolis belaka. Ini dikarenakan tak ada satupun dari sembilan negara yang diketahui atau diduga memiliki senjata nuklir -- Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, China, India, Pakistan, Israel dan Korea Utara -- ikut menandatangani perjanjian itu. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini