Seperti dilansir AFP, Jumat (6/10/2016), tanah seluas 2 ribu acre atau 809 hektare di distrik Cox's Bazar, Bangladesh bagian selatan, telah ditetapkan menjadi kamp penampungan baru bagi pengungsi Rohingya, bulan lalu. Kamp di area itu masih dalam tahap pembangunan.
Bulan lalu, saat penetapan soal kamp baru diumumkan, jumlah pengungsi Rohingya yang tiba di Bangladesh baru mencapai 400 ribu orang. Namun awal bulan ini, jumlahnya telah melebihi 500 ribu pengungsi Rohingya. Jika ditambah dengan pengungsi yang telah berada di kamp itu sejak beberapa tahun terakhir, jumlah totalnya mencapai 900 ribu orang. Tentu dibutuhkan tanah yang lebih luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Penanggulangan dan Pemulihan Bencana Bangladesh, Mofazzal Hossain Chowdhury Maya, menyatakan sekitar 800 ribu hingga 900 ribu pengungsi Rohingya akan direlokasi ke kamp-kamp penampungan baru yang ada di wilayah Kutupalong, Cox's Bazar. Wilayah ini akan menjadi kamp penampungan Rohingya terbesar di Bangladesh.
"Mereka yang tinggal di tempat-tempat terpencar...akan dibawa ke satu tempat. Itulah mengapa dibutuhkan lebih banyak tanah. Perlahan, semuanya akan dipindahkan," ucap Chowdhury Maya kepada AFP.
Dia menambahkan, para pengungsi yang datang bersama keluarganya telah dipindahkan ke tempat yang baru.
Kamp penampungan yang masih dibangun oleh militer Bangladesh ini diberi nama 'Kutupalong Extension'. Kamp ini akan diperluas sebesar 1.000 acre atau 404 hektare, agar bisa mengakomodasi populasi yang lebih besar. Total luas kamp ini akan mencapai 3 ribu acre atau 1.214 hektare.
Chowdhury menjelaskan bahwa seluruh pengungsi Rohingya yang kini tinggal di 23 kamp penampungan di sepanjang perbatasan, akan direlokasi ke tempat yang baru. Kamp penampungan yang lama akan ditutup secara bertahap.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini