India berbatasan dengan Bangladesh di sebelah timur wilayahnya. Saat ini Bangladesh menampung total sekitar 800 ribu pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari konflik di Rakhine, tempat tinggal mereka selama bertahun-tahun.
Tidak sedikit pengungsi Rohingya yang melarikan diri hingga ke wilayah India. Bahkan saat ini, otoritas India tengah berupaya mendeportasi 40 ribu pengungsi Rohingya yang tinggal di wilayahnya. Upaya deportasi dilakukan karena alasan keamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/9/2017), otoritas India memberikan wewenang kepada penjaga perbatasan untuk melakukan metode 'keras dan kasar' untuk menghentikan setiap upaya penyusupan dari pengungsi Rohingya yang kini ada di Bangladesh.
"Kami tidak ingin memicu luka-luka serius atau menangkap mereka, tapi kami tidak akan mentoleransi keberadaan Rohingya di tanah India," tegas seorang pejabat senior dari Pasukan Penjaga Perbatasan India (BSF) di New Delhi.
"Kami menggunakan granat berisi semprotan cabai untuk menghentikan ratusan warga Rohingya yang berusaha masuk ke India ... situasinya tegang," imbuh pejabat India yang enggan menyebut namanya karena tidak berhak berbicara kepada media.
Sekitar 422 ribu pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus, saat konflik kembali pecah di Rakhine, Myanmar. Bangladesh sendiri sebelumnya telah menampung sekitar 400 ribu pengungsi Rohingya yang mengungsi dari konflik komunal beberapa tahun terakhir.
Bangladesh yang memiliki banyak penduduk, berjuang menampung pengungsi Rohingya yang butuh tempat berlindung. Namun kamp-kamp pengungsian yang disediakan mulai kewalahan. Hal ini memicu kekhawatiran di India bahwa aliran pengungsi bisa saja meluap ke wilayahnya.
Personel BSF melakukan patroli di sebagian besar wilayah perbatasan, terutama di wilayah Benggala Barat yang ada di India bagian timur. Wakil Inspektur Jenderal BSF, RPS Jaswal, menuturkan personel BSF diperintahkan menggunakan granat cabai dan granat kejut untuk memukul mundur aliran pengungsi Rohingya.
Granat cabai dibuat dari campuran senyawa yang terbentuk alami dari bubuk cabai, yang memicu iritasi parah dan mampu menghentikan pergerakan target untuk sementara waktu.
VIDEO 20detik: Anak-anak Pengungsi Rohingya Mulai Terjangkit Penyakit
(nvc/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini