"Kami sekarang memperkirakan bahwa insiden ini merupakan peledakan dengan sebuah bom rakitan," sebut pejabat antiterorisme Inggris, Mark Rowley, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters dan The Telegraph, Jumat (15/9/2017).
Namun Rowley yang menjabat Asisten Komisioner untuk Operasi Khusus pada Kepolisian Metropolitan London ini, tidak menjelaskan lebih lanjut soal bom rakitan itu. Dia juga menolak untuk menjawab saat ditanya wartawan soal terduga pelaku dalam insiden ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rowley kembali tidak menjawab saat ditanya wartawan soal apakah pelaku teror bom berada di dalam kereta saat ledakan terjadi pada Jumat (15/9) pagi waktu setempat. Sejauh ini jumlah korban luka dalam insiden ini bertambah menjadi 22 orang, yang semuanya tengah dirawat di rumah sakit.
Ditegaskan Rowley, penyelidikan atas insiden ini masih terus berlanjut, dengan dipimpin oleh Kepolisian Metropolitan London dan didukung badan intelijen domestik Inggris, MI5. Ratusan detektif kepolisian Inggris dilibatkan dalam penyelidikan ini.
"Saya katakan, investigasi masih terus berlangsung demi mencapai penyelidikan secara lengkap," tegasnya.
"Ada banyak penyelidikan mendesak yang tengah berlangsung saat ini, dengan ratusan detektif dikerahkan untuk memeriksa CCTV, melakukan pemeriksaan forensik dan meminta keterangan para saksi mata," terang Rowley.
"Penyelidikan ini didukung oleh kolega kita dari MI5 yang membawa keahlian intelijen mereka dalam menangani kasus ini," imbuhnya.
(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini