Seperti dilansir AFP, Selasa (12/9/2017), Trump ikut mengheningkan cipta di Gedung Putih sebelum meletakkan karangan bunga dan berpidato di Pentagon, Arlington County, Virginia pada Senin (11/9) waktu AS. Sedikitnya 184 orang tewas dalam tragedi 9/11 di Pentagon.
Dengan nada bicara yang tegas dan serius, Trump memuji kekuatan Amerika dalam menghadapi tragedi 9/11. Namun dia juga memberikan peringatan keras untuk musuh-musuh AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa saja yang berupaya (mengintimidasi), akan segera bergabung dengan daftar panjang musuh-musuh yang telah kalah, yang berani menguji kami," imbuh Trump.
Dalam serangan itu, empat pesawat yang dibajak oleh kelompok Al-Qaeda dimanfaatkan untuk merobohkan menara kembar WTC dan menabrak gedung Pentagon. Pesawat keempat jatuh di Shanksville, Pennsylvania.
"Itu merupakan serangan terburuk di negara kita sejak Pearl Harbor dan bahkan lebih buruk karena ini serangan terhadap warga sipil -- pria, wanita dan anak-anak tak bersalah yang nyawanya terenggut," ucap Trump.
Serangan teror yang tercatat sebagai yang paling mematikan di wilayah AS itu menyeret AS ke dalam pertempuran tiada akhir melawan militan di berbagai belahan dunia. Trump sendiri bersumpah tidak akan memberi ampun untuk militan. "Kita akan memastikan mereka (militan-red) tidak akan pernah lagi memiliki tempat persembunyian untuk melancarkan serangan terhadap negara kita," ucapnya.
"Kita mempertegas kepada para pembunuh biadab ini bahwa tidak akan ada sudut gelap yang tidak bisa kita jangkau, tidak ada tempat perlindungan yang di luar cengkeraman kita, dan tidak ada tempat untuk bersembunyi di bumi yang sangat besar ini," tandasnya.
(nvc/ita)