Dilansir AFP, Senin (4/9/2017), kedatangan para pengungsi telah membuat kamp pengungsian yang disediakan oleh Bangladesh penuh sesak. Hal tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan krisis kemanusiaan khususnya bagi wanita dan anak-anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara otoritas Bangladesh sudah mulai kewalahan dengan gelombang pengungsi Rohingya yang terus ingin masuk ke negara tersebut. Mereka pun berusaha untuk meningkatkan kontrol di perbatasan Bangladesh dengan Myanmar.
Salah satu petugas penjaga perbatasan Bangladesh-Myanmar mengatakan banyak dari pengungsi yang mulai putus asa untuk masuk ke Bangladesh. Petugas pun kesulitan untuk membendung mereka.
"Ini lebih besar dari waktu terakhir. Jika terus berlanjut, kita akan menghadapi masalah serius. Tapi tidak mungkin menghentikan," kata penjaga perbatasan yang tidak mau disebutkan namanya.
Dengan banyaknya pengungsi Rohingya di kamp pengungsian Bangladesh, tak sedikit dari mereka yang kekurangan tempat tinggal. Mereka pun berusaha agar pengungsi anak-anak lebih mendapatkan prioritas.
Tempat penampungan baru juga sudah mulai bermunculan di kamp pengungsian yang sudah disediakan.
"Hujan terus turun sejak minggu lalu, kita harus menjaga agar anak-anak kita tidak sakit," kata seorang pengungsi bernama Amena Begum.
Sebelumnya diberitakan, polisi Bangladesh sempat tak mematuhi instruksi pemerintah mereka untuk mencegah orang-orang yang melarikan diri dari kekerasan di negara tetangga Myanmar yang berusaha melintasi perbatasan Bangladesh.
Mereka membiarkan ribuan warga komunitas muslim Rohingya itu masuk perbatasan tanpa ada upaya dari petugas di Bangladesh untuk menghentikan mereka. (bis/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini