PBB Batal Pangkas Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia

PBB Batal Pangkas Bantuan Bagi Pengungsi Rohingya di Indonesia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 11 Mar 2025 17:07 WIB
Rohingya Muslims rest on a beach after they land in Blang Raya, Pidie, Aceh province, Indonesia, December 10, 2023. REUTERS/Stringer NO RESALES. NO ARCHIVES
Ilustrasi pengungsi Rohingya (Foto: REUTERS/Stringer)
Jakarta -

Badan migrasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah membatalkan pemotongan dana bantuan untuk para pengungsi Rohingya di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh petinggi badan tersebut di Indonesia pada hari Selasa (11/3), beberapa hari setelah pemangkasan bantuan karena pembekuan dana bantuan luar negeri Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Sebelumnya, sebuah surat tertanggal 28 Februari dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), yang dilihat oleh kantor berita AFP, menyebutkan bahwa dana bantuan dipotong untuk hampir 1.000 pengungsi Rohingya di Pekanbaru, Riau.

"Karena keterbatasan sumber daya, IOM tidak dapat memberikan bantuan layanan kesehatan dan bantuan uang tunai untuk 925 pengungsi Rohingya yang saat ini masih berada di Pekanbaru mulai 5 Maret 2025," demikian isi surat yang ditandatangani oleh wakil kepala misi IOM. Dikabarkan, beberapa bantuan masih terus diberikan kepada pihak yang paling rentan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pada Selasa (11/3), kepala misi IOM di Indonesia, Jeffrey Labovitz, mengatakan kepada AFP bahwa pemotongan tersebut telah dibatalkan, tanpa alasan yang diberikan.

"Program terbesar kami untuk memberikan bantuan kemanusiaan telah diaktifkan kembali," kata Labovitz kepada AFP, Selasa (11/3/2025).

ADVERTISEMENT

"Saya dapat mengonfirmasi tidak ada pengurangan layanan yang direncanakan saat ini," imbuhnya.

Badan migrasi PBB tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan email, bahwa mereka "tetap berkomitmen untuk membantu pengungsi Rohingya di Indonesia, melanjutkan dukungan kami seperti yang telah kami lakukan di masa lalu."

Lebih dari 2.000 warga Rohingya mendekam di Indonesia dalam ketidakpastian hukum karena negara-negara menolak untuk menerima mereka secara permanen. Ini membuat mereka bergantung pada dukungan PBB untuk tempat tinggal dan bantuan.

IOM mengatakan minggu lalu, bahwa pembekuan bantuan AS "berdampak pada staf, operasi, dan orang-orang yang kami layani".

Kedutaan Besar AS di Jakarta tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebelumnya pada hari Senin (10/3), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan Washington membatalkan 5.200 program di badan pembangunan USAID, tetapi akan mempertahankan 1.000 program untuk dikelola oleh Departemen Luar Negeri.

Simak juga Video 'Imigrasi Aceh Usul Pulau Khusus untuk Menampung Pengungsi Rohingya':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads