Seperti dilansir Reuters, Senin (28/8/2017), evakuasi massal terpaksa dilakukan di sejumlah distrik kota Houston karena sejumlah sungai telah melewati batas ketinggian aman, yang tidak pernah terjadi dalam beberapa abad terakhir.
Badai Harvey yang mulai melanda Texas pada Jumat (25/8) tengah malam waktu setempat, merupakan badai paling dahsyat yang melanda Texas dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Sejauh ini dua orang tewas di Texas akibat badai Harvey yang membawa angin kencang dan hujan deras.
Sekolah-sekolah, bandara dan gedung perkantoran di Houston ditutup sementara. Sejumlah ruas jalan berubah menjadi 'sungai-sungai' dengan genangan banjir yang cukup tinggi, bahkan mencapai dada orang dewasa di beberapa titik.
Hujan deras yang dibawa badai Harvey mengguyur are-area yang berjarak lebih dari 240 kilometer. Akibat hujan deras yang diperkirakan masih akan mengguyur dalam beberapa hari ke depan ini, beberapa sungai lokal meluap.
Lebih dari 50 ribu orang diperintahkan untuk mengungsi dari distrik Fort Bend, yang berjarak 55 kilometer sebelah barat daya Houston.
Sungai Brazos dilaporkan mencapai ketinggian air yang mencetak rekor, yakni mencapai 18 meter pada pekan ini. Ketinggian itu mencapai 4,3 meter di atas batas aman banjir. Hakim distrik Brazos, Robert Hebert, menyebut ketinggian itu tidak pernah terjadi selama setidaknya 800 tahun terakhir.
"Apa yang kita lihat adalah banjir paling menghancurkan yang pernah tercatat dalam sejarah Houston. Kita melihat level curah hujan yang belum pernah terjadi sebelumnya," sebut Steve Bowen selaku Kepala Pakar Meteorologi pada perusahaan reasuransi Aon Benfield.
Curah hujan akibat badai Harvey bisa mencapai 127 cm di beberapa area pantai di Texas hingga akhir pekan nanti. Level ini merupakan rata-rata curah hujan yang turun sepanjang tahun. Gubernur Texas, Greg Abbott, menyatakan ada 54 distrik yang dinyatakan sebagai area bencana. Dia berencana mengerahkan tambahan 1.000 personel Garda Nasional AS ke Texas untuk membantu korban banjir.
(nvc/ita)