Saudi dan tiga negara sekutunya, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak Juni lalu. Empat negara itu kompak menuding Qatar mendukung terorisme dan melunak pada agenda Iran, musuh abadi Saudi. Tudingan itu telah dibantah Qatar.
Selain memutuskan hubungan diplomatik, Saudi cs juga memutus jalur transportasi termasuk via udara dan hubungan perdagangan dengan Qatar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada Minggu (20/8) waktu setempat, Saudi mengeluhkan pesawatnya yang tidak bisa mendarat di Bandara Internasional Hamad, Doha. Saudi menuding Qatar sengaja menolak untuk mengizinkan pesawatnya mendarat. Qatar menyebut klaim Saudi itu tidak berdasar.
Saudi kemudian menawarkan untuk mengangkut para jemaah haji Qatar hanya dengan maskapai Saudi Arabian Airlines, bukan dengan maskapai nasional Qatar atau maskapai lainnya. Qatar merasa keberatan karena maskapai nasionalnya masih tidak diizinkan terbang ke Saudi.
"Sudah biasa bagi para jemaah untuk diterbangkan dari negara mana pun dengan transportasi nasional baik udara, darat dan laut dari negara itu," tegas Direktur Informasi Kementerian Luar Negeri Qatar, Ahmed al-Rumaihi.
"Arab Saudi seharusnya mencabut embargo terhadap Qatar tanpa batasan dan membiarkan Qatar untuk mengawasi rombongan haji dan transportasi para jemaah Qatar dengan maskapai pilihan mereka, Qatar Airways atau maskapai lainnya," imbuhnya.
Dalam pernyataan keduanya, Al-Rumaihi dengan nada lebih keras menyebut tawaran Saudi tidak logis. "Pembatasan transfer jemaah Qatar ke Saudi Arabian Airlines tidak pernah terjadi sebelumnya, tidak logis, mengejutkan dan berlawanan dengan ajaran Islam," tegasnya seperti dilansir AFP.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini