
Arab Saudi akan membuka pintu perbatasannya bagi para jamaah dari Qatar yang hendak menjalankan ibadah haji di Mekah mulai bulan ini, kata media pemerintah.
Ketetapan itu diumumkan setelah pertemuan tingkat tinggi Qatar dengan negara-negara tetangganya. Ini adalah KTT pertama sejak Arab Saudi dan tiga negara tetangga Qatar, plus beberapa negara Islam lain, memutus semua hubungan dengan Qatar pada bulan Juni.
Mereka menuduh Qatar membantu kelompok-kelompok teroris, tuduhan yang ditolak mentah-mentah oleh keemiratan Qatar.
Penutupan perbatasan Saudi telah memaksa Qatar untuk mengimpor makanan melalui laut dan udara untuk 2,7 juta penduduk mereka.
- Arab Saudi kecam keras Qatar, sebut Doha 'tak pahami masalah'
- Krisis Qatar: Arab Saudi dan sekutunya akan gelar pertemuan di Kairo
- Qatar diberi tenggat 48 jam untuk penuhi tuntutan empat negara Arab
Kini, dengan ketetapan khusus ini, umat Islam Qatar yang ingin menjalankan ibadah haji akan dapat melewati titik perbatasan Salwa tanpa izin elektronik, kata pernyataan yang disiarkan kantor berita pemerintah, Saudi Press Agency.
Para jamaah yang menggunakan pesawat terbang juga akan diterima melalui bandara Arab Saudi, tambahnya.
Bulan lalu, Arab Saudi memperingatkan bahwa para jamaah yang akan menjalankan ibadah haji akan menghadapi pembatasan tertentu.
Qatar menanggapi dengan menuduh Riyadh mempolitisasi haji. Pelapor khusus PBB mengenai kebebasan beragama menyatakan keprihatinannya atas tindakan Arab Saudi.
Namun perubahan sikap Saudi terjadi setelah sebuah pertemuan antara Putera Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman Al Saud dan pemimpin Qatar, Sheikh Abdullah bin Ali bin Abdullah bin Jassim Al Thani.

- Apakah blokade politik dan ekonomi terhadap Qatar selamanya?
- AS: Tuntutan negara-negara Arab kepada Qatar sulit dipenuhi
- Negara-negara Arab mengajukan 13 tuntutan kepada Qatar, termasuk tutup Al Jazeera
Terlepas dari niat baik untuk urusan haji ini, banyak pengamat menganggap bahwa perselisihan antara Qatar dan tetangganya: Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab masih jauh dari kemungkinan penyelesaian.
Pada Rabu (16/08), saluran TV pemerintah Bahrain menuduh bahwa pada tahun 2011 lalu Qatar berkomplot dengan kelompok oposisi utama kerajaan tersebut untuk memicu kerusuhan antipemerintah.
Bagaimana krisis Qatar terjadi?- 5 Juni: Sejumlah negara Arab termasuk Arab Saudi dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan mendestabilisasi wilayah. Boikot itu meliputi penutupan wilayah udara terhadap pesawat milik maskapai Qatar Airways.
- 8 Juni: Qatar bersumpah 'tidak akan menyerahkan' kebebasan kebijakan luar negerinya di tengah seruan AS agar negara-negara Teluk bersatu.
- 23 Juni: Qatar diberikan waktu 10 hari untuk memenuhi 13 tuntutan termasuk menutup jaringan media Al Jazeera, menutup pangkalan militer Turki, memutuskan hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan mengurangi hubungan diplomatik dengan Iran.
- 1 Juli: Menteri Luar Negeri Qatar mengatakan negara itu menolak permintaan tersebut, tetapi siap untuk berdialog dalam situasi yang tepat.