Juru bicara Korps ke-205 di Kandahar, Sediq Esa mengatakan seperti dilansir Reuters, Rabu (26/7/2017), Taliban menyerang pos keamanan di distrik Khakriz pada Selasa (25/7) malam waktu setempat. Mereka menguasai pos keamanan itu dan merampas persenjataan serta kendaraan militer di sana,
"Sebagai dampak dari pertempuran, 30 personel militer tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka," sebut Sediq Esa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, komandan Korps ke-205, Jenderal Imam Nazar, menyebut pasukan tambahan telah tiba di lokasi pertempuran dan memukul mundur Taliban. Nazar menyebut korban tewas tidak sebanyak itu, tapi dia tidak menyebut jumlahnya secara jelas.
Serangan di Kandahar ini terjadi beberapa hari setelah pertempuran sengit melanda beberapa wilayah Afghanistan. Situasi ini ditambah maraknya serangan Taliban, menandai semakin memburuknya keamanan di negara itu.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) yang berencana mengerahkan 4 ribu tentara tambahan ke Afghanistan untuk memperluas latihan militer, masih belum mengumumkan strategi baru untuk melawan Taliban di negara ini.
Taliban hingga kini masih menguasai setidaknya 40 persen wilayah Afghanistan. Kondisi ini berujung pada banyaknya korban jiwa dari kalangan militer Afghanistan dalam sejumlah pertempuran maupun serangan. Dalam 10 bulan pertama pada tahun 2016, sekitar 6.785 tentara dan polisi Afghanistan tewas.
Pada Rabu (26/7) ini, juru bicara Taliban menyatakan pihaknya semakin dekat untuk menguasai distrik Waygal di Provinsi Nuristan, sekitar sehari setelah Taliban menguasai distrik Jani Kheil, Provinsi Paktika. Selama beberapa minggu terakhir, Taliban juga menguasai sejumlah distrik di Provinsi Ghor dan Faryab. Kunduz, kota yang sempat dikuasai sesaat oleh Taliban pada tahun 2015 lalu, juga terus berada di bawah tekanan pertempuran.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini