Anak Pemimpin Taliban Tewas Usai Dalangi Bom Bunuh Diri

Anak Pemimpin Taliban Tewas Usai Dalangi Bom Bunuh Diri

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 22 Jul 2017 17:54 WIB
Pemimpin Taliban Mullah Haibatullah Akhundzada (BBC World)
Kabul - Anak pemimpin Taliban di Afghanistan tewas usai melakukan aksi bom bunuh diri di Provinsi Helmand. Taliban menyebut pemuda berusia 23 tahun ini telah sejak lama bertekad mendalangi aksi bom bunuh diri.

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (22/7/2017), Abdur Rahman (23) alias Hafiz Khalid merupakan anak laki-laki pemimpin Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada. Abdur Rahman dilaporkan tewas saat melakukan serangan bom bunuh diri pada Kamis (20/7) waktu setempat.

Dia disebut mengemudikan sebuah kendaraan berisi peledak ke salah satu pangkalan militer Afghanistan di kota Gereshk, sebelah utara Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand, yang sebagian besar dikuasai Taliban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dituturkan salah satu juru bicara Taliban, Qari Yousaf Ahmadi, bahwa Abdur Rahman mengenyam pendidikan di sebuah madrasah, namun ingin melakukan serangan bom bunuh diri. "Dia sukses menjalankan misinya pada Kamis (20/7) lalu," sebut Ahmadi.

Para petempur Taliban mengemudikan tiga mobil Humvee yang direbut dari pasukan Afghanistan, ke beberapa pos pemeriksaan keamanan dalam pertempuran sengit di sekitar kota Gereshk, pada Kamis (20/7) waktu setempat.

Salah satu anggota senior Taliban, yang dekat dengan keluarga Haibatullah, menuturkan bahwa Abdur Rahman telah bergabung dengan tim pengebom bunuh diri sebelum ayahnya menjadi pemimpin Taliban, tahun lalu. Tekad Abdur Rahman menjadi pengebom bunuh diri tidak memudar.


Mullah Haibatullah mengambil alih kepemimpinan Taliban dari pendahulunya, Mullah Akhtar Mohammad Mansour, yang tewas akibat serangan drone Amerika Serikat (AS) di Pakistan pada Mei 2016.

"Sebelum ini, sejumlah kerabat dan anggota keluarga pemimpin tertinggi sebelumnya telah melakukan pengeboman bunuh diri, tapi Sheikh Haibatullah menjadi pemimpin tertinggi pertama yang putranya mengorbankan nyawanya," terang anggota senior Taliban itu.

Otoritas Afghanistan menyatakan masih menyelidiki insiden ini dan belum bisa memastikan kematian anak pemimpin Taliban.

(nvc/nkn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads