Biksu Kontroversial di Thailand Diadili Atas Pemerkosaan

Biksu Kontroversial di Thailand Diadili Atas Pemerkosaan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 20 Jul 2017 17:18 WIB
Wiraphon Sukphon (AFP)
Bangkok - Seorang biksu kontroversial di Thailand mulai diadili atas dakwaan memperkosa anak di bawah umur, penipuan dan pencucian uang. Biksu bernama Wiraphon Sukphon ini sempat menjadi pemberitaan tahun 2013 saat gaya hidupnya yang mewah terbongkar ke publik.

Seperti dilansir AFP, Kamis (20/7/2017) Sukphon (37) yang juga dikenal sebagai Luang Pu Nen Kham ini ditangkap begitu tiba di Bandara Suvarnabhumi Airport pada Rabu (19/7) malam. Sukphon diekstradisi dari Amerika Serikat (AS), usai ditangkap otoritas AS tahun lalu.

Sukphon melarikan diri ke Prancis dan kemudian ke AS tahun 2013 setelah terseret berbagai tindak pidana. Kantor Jaksa Agung Thailand mengajukan permohonan ekstradisi ke AS, dengan menyebut Sukphon diburu atas berbagai tindak pidana mulai dari penipuan, pemerkosaan terhadap anak di bawah umur hingga dan pencucian uang sebesar 40 juta baht (Rp 15,5 miliar).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam persidangan yang digelar Kamis (20/7) waktu setempat, Sukphon dijerat lima dakwaan pidana sekaligus, termasuk dakwaan pemerkosaan seorang anak perempuan di bawah 15 tahun. Untuk dakwaan pemerkosaan, Sukphon terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara.

"Pengadilan kriminal telah memutuskan untuk menyidangkan kasus terhadap Wiraphon," ujar juru bicara Departemen Investigasi Khusus (DSI), Worranan Srilum, kepada AFP. DSI merupakan unit bagian dari Kepolisian Thailand.

"Terdakwa tidak mengajukan pembebasan dengan jaminan," imbuhnya. Sukphon menyangkal seluruh dakwaan yang dijeratkan kepadanya. Dia langsung dibawa ke Bangkok Remand Prison usai disidangkan.

Aset-aset milik Sukphon senilai US$ 770 ribu telah disita. Aset-aset itu termasuk dua buah mobil mewah merek Porsche dan Mercedes Benz, serta 41 rekening bank.


Tahun 2013 lalu, Sukphon menjadi pemberitaan utama setelah rekaman video yang beredar menunjukkan dirinya bersama dua biksu lainnya sedang naik pesawat jet, mengenakan kacamata hitam dan menenteng tas mewah merek Louis Vuitton.

Video itu dikecam publik karena Sukphon dan dua rekannya dianggap menampilkan gaya hidup mewah, yang bertentangan dengan prinsip hidup seorang biksu. Skandal itu membuat Sukphon dijuluki 'biksu jetset' oleh media massa.

Tak hanya itu, Sukphon juga dilaporkan memiliki anak dengan salah satu wanita yang pernah diperkosanya, tidak diketahui apakah kasus ini sama dengan kasus pemerkosaan di bawah umur. Sukphon pernah memimpin biara Wat Pakhantitham di Provinsi Si Sa Ket, namun kemudian ditanggalkan gelar biksunya saat mulai terjerat berbagai kasus. Dia melarikan diri ke luar negeri dan dilaporkan tetap menjadi biksu di sana, bahkan mendirikan sebuah pusat ajaran Buddha di California, AS. Pada Mei 2016, pengadilan AS mengabulkan permohonan ekstradisi yang diajukan otoritas Thailand.

(nvc/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads