Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (23/6/2017), sekitar 2.500 pelayat menghadiri upacara pemakanan Warmbier di Wyoming High School, pinggiran Ohio pada Kamis (22/6) pagi waktu setempat. Warmbier lulus dari sekolah menengah itu dengan menempati peringkat tertinggi kedua dari seluruh sekolah dan didapuk memberikan pidato kelulusan tahun 2013 lalu.
![]() |
Auditorium di sekolah menengah yang memiliki kapasitas 800 orang itu, dipenuhi pelayat. Akibatnya, para pelayat lainnya ditampung di sejumlah ruangan lain di sekolah tersebut. Namun tetap saja ada pelayat yang masih mengantri di pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah upacara pemakaman selesai, sebuah mobil jenazah membawa peti jenazah Warmbier dari sekolah menengah itu ke tempat pemakaman setempat. Beberapa pelayat berdiri di tepi jalan untuk mengantarkan jenazah Warmbier ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Warmbier yang baru berusia 22 tahun ini meninggal pada Senin (19/6), sekitar 6 hari setelah dibebaskan Korut dalam keadaan koma, pada pekan lalu. Awal tahun 2016, Warmbier ditangkap dan divonis 15 tahun kerja paksa atas tuduhan mencuri slogan propaganda dari hotel tempatnya menginap.
![]() |
Sebelum meninggal, Warmbier didiagnosis menderita kerusakan otak parah. Penyebab koma Warmbier tidak diketahui pasti. Namun Korut menyebut Warmbier terkena botulisme, kondisi langka dan serius yang terjadi akibat racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Namun pemeriksaan tim dokter tidak menemukan tanda-tanda botulisme pada tubuh Warmbier.
"Saya harus datang (melayat) untuk mendukung keluarga ini, dan hanya untuk menunjukkan kepada pemerintah Korea Utara bahwa kita negara yang bermartabat, tidak seperti mereka," tutur salah satu warga Wyoming, Fred Koss, yang berusia 70 tahun.
Warmbier seharusnya lulus kuliah tahun ini dari Sekolah Bisnis McIntire di Universitas Virginia. "Dia bisa berhubungan dengan orang-orang dewasa dan anak-anak, dan dia merupakan salah satu orang yang bisa membuat Anda merasa seperti teman baik, meskipun Anda baru mengenalnya. Dia tulus dan sangat cerdas," ujar pembimbing kuliahnya, Cynthia Meis, yang hadir melayat.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini