Putin Bercanda Akan Tawarkan Suaka ke Bos FBI yang Dipecat Trump

Putin Bercanda Akan Tawarkan Suaka ke Bos FBI yang Dipecat Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Jun 2017 17:47 WIB
Vladimir Putin (BBC World)
Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin menyamakan mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey dengan mantan kontraktor intelijen Amerika Serikat (AS) Edward Snowden. Putin juga melontarkan candaan bahwa Rusia bisa menawarkan suaka politik kepada Comey.

Seperti dilansir AFP, Jumat (16/6/2017), saat berbicara dalam acara telekonferensi tahunan dengan warga Rusia, Putin menyinggung Comey dan mengomentari aksi Comey membocorkan rincian percakapannya dengan Presiden AS Donald Trump. Putin yang mantan agen intelijen Rusia KGB ini menyebut, perilaku Comey tergolong aneh untuk seorang pejabat keamanan.

"Dia (Comey-red) tiba-tiba mengatakan dirinya mencatat percakapan dengan presiden dan kemudian mengungkapkannya kepada media, melalui temannya. Itu terdengar sangat aneh," sebut Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Ketika kepala dinas keamanan mencatat percakapannya dengan panglima tertinggi negaranya dan membocorkannya ke media... maka apa bedanya Direktur FBI dengan Snowden?" imbuhnya.

"Maka dia bukanlah kepala dinas keamanan, dia seorang aktivis HAM yang memperjuangkan posisi tertentu. Jika dia diadili, kami akan siap menawarkan suaka kepadanya di Rusia. Dia harus tahu ini," celetuk Putin dengan nada bercanda.

Putin mengabulkan suaka politik untuk Snowden, setelah mantan staf Badan Keamanan Nasional AS (NSA) itu membocorkan rincian program pengintaian AS secara global. Snowden 'terdampar' di Moskow, setelah paspornya dicabut. Snowden diburu AS untuk diadili atas aksi pembocorannya.


Sementara Comey yang dipecat Trump secara mendadak pada Mei lalu, sedang memimpin penyelidikan dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia semasa pilpres AS. Intelijen AS meyakini Rusia melakukan operasi khusus untuk mempengaruhi Pilpres AS demi memenangkan Trump.

Setelah dipecat, Comey membocorkan rincian percakapannya dengan Trump. Salah satunya soal permintaan Trump agar Comey menghentikan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn. Permintaan Trump itu berujung penyelidikan FBI atas dugaan tindak menghalangi penegakan hukum. Trump mengecam keras penyelidikan terhadap dirinya itu.

(nvc/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads