Dituturkan Wakil Menteri Dalam Negeri Iran, Mohammad Hossein Zolfaghari, seperti dikutip kantor berita Tasnim dan dilansir Reuters, Rabu (7/6/2017), para pelaku menyerbu gedung parlemen dengan mengenakan pakaian wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korban Tewas Serangan di Iran Bertambah Jadi 12 Orang
Penyerangan di gedung parlemen terjadi pada Rabu (7/6) pagi waktu setempat. Para pelaku dilaporkan membawa pistol tangan dan senapan serbu jenis AK-47. Ruangan yang ada di dalam gedung langsung terkunci begitu penembakan terjadi.
Pasukan Khusus Antiteror Iran juga dikerahkan ke lokasi untuk menangani situasi. Sempat ada laporan aksi penyanderaan oleh pelaku, namun belakangan laporan itu ditegaskan tidak benar.
Sekitar 5 jam setelah laporan penyerangan mencuat, kantor-kantor berita Iran seperti Tasnim dan Fars menyatakan empat pelaku penyerang tewas ditembak. Insiden di gedung parlemen dinyatakan telah berakhir.
Baca juga: ISIS Klaim Dalangi Serangan di Parlemen dan Mausoleum Iran
Selain di gedung parlemen, serangan juga terjadi dalam waktu yang nyaris bersamaan di kompleks Mausoleum Ayatollah Khomeini. Serangan di kompleks mausoleum dilaporkan didalangi empat pelaku yang terdiri atas tiga wanita dan satu pria. Satu pelaku tewas meledakkan diri, sisanya dilaporkan berhasil ditangkap polisi setempat. Kedua lokasi berjarak 25 kilometer.
Dalam pernyataannya, Kepala Departemen Urusan Darurat Iran, Pir-Hossein Kolivand, seperti dilansir televisi nasional IRIB menyebut total 12 orang tewas dalam serangan di dua lokasi tersebut. Tidak diketahui pasti jumlah korban tewas di masing-masing lokasi serangan.
Puluhan orang lainya luka-luka dalam dua serangan, yang disebut otoritas Iran, didalangi kelompok teroris ini. Dalam pernyataan via kantor berita AMAQ, kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas dua serangan itu.
(nvc/tor)