Negara-negara Teluk Arab seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE) dan Mesir serentak memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada Senin (5/6) waktu setempat. Langkah itu kemudian diikuti oleh Yaman, Libya, Maladewa dan terbaru Mauritania.
Baca juga: Mauritania Juga Putuskan Hubungan dengan Qatar
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengucilkan Qatar tidak akan menyelesaikan masalah apapun," ucap Erdogan dalam pidato yang disampaikan saat acara buka puasa bersama di Ankara, Turki seperti dilansir Reuters, Rabu (7/6/2017).
"Kita sedang dan akan melakukan semua hal yang kita bisa untuk menyelesaikan krisis ini," imbuhnya.
Baca juga: Bagaimana Pengaruh Krisis Politik Qatar terhadap Indonesia?
Erdogan menyatakan, Turki tengah mendorong solusi diplomatik untuk menyelesaikan pertikaian Saudi cs dengan Qatar. Dia menambahkan, dirinya sudah berbicara via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Libya Saad al-Hariri, dan Raja Yordania Abdullah, juga sejumlah pemimpin dunia lainnya sebagai bagian dari upaya itu.
"Saya harap sanksi-sanksi itu bisa dicabut segera," ujarnya merujuk pada 'embargo' dalam berbagai bidang yang dijatuhkan terhadap Qatar, usai pemutusan hubungan.
Secara terpisah, sumber kepresidenan Turki menyatakan Erdogan juga berbicara dengan Qatar, Rusia, Kuwait dan Saudi untuk meredakan ketegangan. Usai pembicaraan antara Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kremlin menyatakan mereka menyerukan dialog dan kompromi.
Baca juga: Beda Sikap, Trump Dukung Arab Cs untuk Isolasi Qatar
Turki memiliki hubungan baik dengan Qatar, juga dengan beberapa negara Teluk Arab.
(nvc/ita)











































