Salman Abedi (22), pemuda Inggris keturunan Libya yang mendalangi bom bunuh diri di Manchester Arena pada 22 Mei lalu, dicurigai tidak bertindak seorang diri. Perburuan terhadap orang-orang yang diduga terkait dengan bom bunuh diri itu terus dilakukan otoritas Inggris.
Satu pekan setelah teror bom itu terjadi, sedikitnya 16 orang telah ditahan otoritas Inggris yang kebanyakan dari wilayah Manchester. Namun beberapa orang di antaranya akhirnya dilepaskan setelah diyakini tidak terkait dengan Abedi dan aksi bom bunuh diri itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 16 Orang Ditahan Terkait Bom Bunuh Diri di Konser Ariana Grande
"Dilepaskannya beberapa orang memang bisa terjadi dalam penyelidikan kasus semacam ini, sembari kami terus menguatkan keterangan-keterangan yang kami dapatkan," imbuh pernyataan itu.
Selain ketiga pria itu, dua orang lainnya -- satu pria dan satu wanita -- telah dilepaskan sebelumnya oleh polisi. Mereka yang dilepaskan polisi tidak dijerat dakwaan pidana.
"Kami masih menahan beberapa orang dan kami akan berupaya memperpanjang penahanan beberapa dari mereka, seiring kami terus menyelidiki untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan apakah Abedi mendapat bantuan," imbuh Kepolisian Manchester dalam pernyataannya.
"Ini akan menjadi penyelidikan yang panjang dan akan memakan cukup waktu sebelum kita bisa memahami sepenuhnya apa yang terjadi," tandas pernyataan itu.
Baca juga: Polisi Cari Koper Biru Milik Pengebom Konser Ariana Grande
Sedikitnya 22 orang, termasuk anak-anak, tewas akibat teror bom ini. Abedi meledakkan diri di salah satu pintu keluar Manchester Arena sesaat usai konser berakhir. Kebanyakan penonton konser Ariana Grande masih berusia anak-anak dan remaja.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini