Seperti dilansir media lokal Filipina, Philstar, Jumat (26/5/2017), sedikitnya 31 militan Maute, 11 tentara dan dua polisi Filipina tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak Selasa (23/5) waktu setempat, di Marawi.
Bentrokan berawal saat militan Maute membakar sejumlah gedung setempat untuk mengambil alih kota Marawi. Tentara Filipina berupaya keras menghalangi upaya militan Maute untuk mendirikan wilayah kekhalifahan ISIS di Marawi.
Baca juga: Militan Asing Termasuk WNI Tewas dalam Bentrokan di Marawi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Pasukan Gabungan ZamPeLan, Brigadir Jenderal Rolando Joselito Bautista, dalam laporannya kepada Komando Mindanao Barat (Westmincom) menyebut 18 militan Maute tewas dalam bentrokan terbaru pada Kamis (25/5) waktu setempat.
Warga Marawi dievakuasi selama pertempuran terjadi Foto: REUTERS/Romeo Ranoco |
Bautisa menjelaskan, bentrokan kembali pecah saat tentara Filipina sedang melakukan operasi pembersihan di dua jembatan menuju area Bangulo, pada Kamis (25/5) pagi. Tentara Filipina terlibat baku tembak selama 2 jam dengan militan Maute.
"Hingga saat ini, 31 teroris sudah dinetralkan dan enam senjata api canggih ditemukan oleh tentara (Filipina)," terang Bautista.
Baca juga: Terapkan Darurat Militer, Duterte Punya Pesan Untuk Para Teroris
"Tentara kita melakukan operasi di area-area yang diyakini masih diduduki teroris. Saya secara khusus memerintahkan tentara kita untuk mencari dan menghancurkan teroris-teroris ini sesegera mungkin," imbuhnya.
Secara terpisah, Komandan Westmincom, Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr menyatakan tentara Filipina berhasil menyelamatkan 16 warga sipil dalam operasi pembersihan di Barangay Kilala. Operasi itu bertujuan untuk membuka jalur aman bagi warga sipil yang terjebak di Marawi.
"Kami akan mengerahkan seluruh upaya untuk menghancurkan anggota Maute yang tersisa, agar warga kota Marawi bisa kembali ke rumah mereka segera," tegas Galvez.
(nvc/nwk)












































Warga Marawi dievakuasi selama pertempuran terjadi Foto: REUTERS/Romeo Ranoco