Seperti dilansir Reuters, Kamis (25/5/2027), Ramadan Abedi yang kini ditahan oleh otoritas Libya, menyebut putranya sempat memberitahu keluarga bahwa dia akan menunaikan ibadah ke Makkah. Ramadan menuturkan, tidak ada yang aneh dengan Salman (22) saat keduanya berbicara via telepon.
"Saya berbicara dengannya sekitar 5 hari lalu ... tidak ada yang aneh, semuanya normal," tutur Ramadan Abedi dalam wawancara dengan wartawan Reuters di Tripoli, sesaat sebelum dirinya ditahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Ramadan, otoritas Libya juga menahan Hashem Abedi (20), anak laki-laki Ramadan dan adik Salman. Hashem dicurigai terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan diduga tengah merencanakan serangan teror di Tripoli.
Disebutkan Special Deterrence Force atau Rada, yang bertindak sebagai Kepolisian Nasional Libya, bahwa Hashem terlebih dahulu mengetahui rencana serangan Salman Abedi di Manchester. Rada menyebut, Hashem sempat pergi ke London pada 16 April lalu, sebelum kembali lagi ke Tripoli.
"Kami memiliki bukti bahwa dia (Hashem) terlibat Daesh (nama Arab ISIS) dengan kakaknya (Salman Abedi). Kami telah mengawasinya selama lebih dari 1,5 bulan. Dia berkomunikasi dengan kakaknya dan dia tahu soal serangan itu," ujar juru bicara Special Deterrence Force, Ahmed Bin Salem.
Baca juga: Korut Sampaikan Belasungkawa untuk Teror Bom Konser Ariana Grande
Namun Ramadan meyakini anaknya bukanlah anggota ISIS. "Salman tidak tergabung dengan organisasi apapun. Keluarga sedikit bingung karena Salman tidak memiliki ideologi ini, dia tidak memegang keyakinan ini," tegasnya.
"Saya tidak mengharapkan itu (bom bunuh diri) terjadi, tidak pernah," imbuh Ramadan Abedi, sembari menyebut ada 'tangan tersembunyi' di balik aksi keji yang didalangi anaknya itu.
"Kami mengecam aksi teroris terhadap warga sipil, orang-orang tak bersalah," ujar Ramadan. Saat Reuters mewawancarai Ramadan, tiba-tiba sejumlah kendaraan dengan tentara bersenjata lengkap tiba di dekat rumahnya di Ayn Zara, Tripoli dan menahan Ramadan. Tidak diketahui pasti alasan penahanan itu.
(nvc/try)