Berdasarkan exit poll yang dilakukan tiga jaringan televisi Korsel, Moon (64) yang merupakan capres dari Partai Demokratik Korsel, oposisi utama, diprediksi mengalahkan capres konservatif Hong Joon-Pyo, yang mantan jaksa.
Exit polls terbaru, seperti dilansir Reuters, Selasa (9/5/2017), menunjukkan Moon meraup 41,4 persen suara melawan Hong dengan 23,3 persen suara. Posisi ketiga ditempati oleh capres Ahn Cheol-Soo, seorang mantan taipan sektor teknologi, dengan 21,8 persen suara. Hasil penghitungan resmi baru akan diumumkan oleh Komisi Pemilu Korsel pada Rabu (10/5) besok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Warga Korsel Pilih Presiden Baru Pengganti Park Geun-Hye
Jika kemenangan Moon dipastikan, maka dia akan menggantikan Park Geun-Hye yang dimakzulkan beberapa bulan lalu, terkait skandal korupsi. Dalam pilpres tahun 2012, Moon kalah dari Park yang saat itu menang besar.
"Saya merasa keinginan kuat rakyat akan mengubah pemerintahan... Kita bisa mewujudkannya menjadi kenyataan ketika kita memilih," ucap Moon yang mantan pengacara HAM ini, usai menggunakan hak suaranya pada Selasa (9/5) pagi.
Isu Korea Utara (Korut) dan korupsi mewarnai pilpres Korsel kali ini. Moon mendukung dialog dengan Korut untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Moon juga berniat mereformasi perusahaan-perusahaan yang dikuasai dinasi konglomerat berpengaruh Korsel, seperti Samsung dan Hyundai. Tak hanya itu, dia juga berjanji akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Presiden Korsel terpilih dijadwalkan akan dilantik pada Rabu (10/5) waktu setempat, setelah hasil penghitungan resmi diumumkan oleh Komisi Pemilu Korsel. Kebanyakan kandidat, termasuk Moon, menyatakan tak akan menggelar upacara pelantikan yang mewah dan langsung bekerja.
Baca juga: Korupsi dan Korea Utara Warnai Pilpres Korea Selatan
Usai dilantik, Presiden Korsel yang baru harus segera menunjuk seorang Perdana Menteri, yang membutuhkan persetujuan parlemen dan menunjuk para menteri yang akan mengisi kabinetnya.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini