Tolak Serahkan Kursi Anaknya, Keluarga AS Diusir dari Pesawat

Tolak Serahkan Kursi Anaknya, Keluarga AS Diusir dari Pesawat

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Mei 2017 14:31 WIB
Ilustrasi (REUTERS/Joshua Lott/File Photo)
Los Angeles - Peristiwa tak mengenakkan dialami penumpang pesawat maskapai Amerika Serikat (AS), Delta Air Lines. Pasangan suami-istri asal California diusir keluar pesawat karena menolak menyerahkan kursi yang ditempati anak mereka.

Seperti dilansir AFP dan CNN, Jumat (5/5/2017), insiden ini terjadi pekan lalu, tepatnya pada 23 April, saat keluarga Schear yang berasal dari Huntington Beach, terbang pulang dari Hawaii ke Los Angeles, California. Insiden ini direkam langsung oleh pasangan ini dan diunggah ke YouTube.

Dalam video itu, terdengar seorang awak kabin bertanya kepada keluarga Schear apakah mereka bersedia menyerahkan kursi yang diduduki putra mereka yang berusia 2 tahun. Sang ayah, Brian Schear, awalnya menolak dengan alasan dirinya membayar kursi itu. Saat itu, Schear terbang bersama istri dan kedua anaknya yang masih berusia 1 tahun dan 2 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pakai Toilet Sebelum Lepas Landas, Pria AS Diusir dari Pesawat

Schear berdebat sengit dengan awak kabin. Dia menegaskan dirinya membayar untuk kursi yang diduduki anaknya itu. Memang faktanya, kursi itu dibeli atas nama putranya yang berusia 18 tahun, Mason. Namun Mason terbang pulang dengan pesawat lain yang lebih awal agar kursi itu bisa dipakai anak balitanya. Schear tidak ingin anaknya yang masih kecil duduk di atas pangkuan ibunya sepanjang penerbangan semalam suntuk itu.

Awak kabin itu menyatakan, telah menjadi kebijakan federal bahwa penumpang yang duduk di kursi harus sesuai dengan nama pada tiket. Mereka juga beralasan bahwa aturan federal menyatakan anak berusia 2 tahun harus duduk di pangkuan penumpang dewasa sepanjang penerbangan.

"Tuan, Mason tidak ada di sini, jadi Mason bukan pemilik kursi itu," ucap salah satu awak kabin dalam rekaman video itu.

Awak kabin itu bahkan menakut-nakuti dengan menyebut Schear dan istrinya bisa masuk penjara jika enggan bekerja sama. "Ini adalah pelanggaran federal dan Anda bersama istri Anda akan masuk penjara dan anak-anak Anda akan dimasukkan ke panti asuhan," ucap salah satu awak kabin seperti terdengar dalam video, menanggapi Schear yang menolak menyerahkan kursinya.

Baca juga: Delta Air Tawarkan Rp 130 Juta Buat Penumpang yang Mau Serahkan Kursi

Setelah terlibat perdebatan sengit selama 8 menit, Schear akhirnya menyerah. Dia memilih turun dari pesawat bersama istri dan kedua anaknya. Schear menuturkan, keluarganya harus berjibaku mencari hotel untuk menginap usai mereka turun dari pesawat. Mereka harus membayar US$ 2 ribu (Rp 26,6 juta) keesokan harinya untuk penerbangan lain dengan maskapai United Airlines.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa akhirnya mereka mengeluarkan kami semua dari penerbangan. Saat kami keluar pesawat, ada empat atau lima penumpang menunggu kursi kami. Intinya, mereka menjual lebih banyak tiket," ucap Schear.

Dalam pernyataannya, Delta Air Lines membantah pesawat itu overbooked, atau ada lebih banyak tiket yang terjual daripada kursi yang tersedia. Namun mereka mengaku ada beberapa penumpang masuk waiting list, sehingga mereka berusaha mencari kursi kosong untuk penumpang itu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads