Bertemu PM Australia Usai Insiden Tutup Telepon, Trump: Kami Akrab

Bertemu PM Australia Usai Insiden Tutup Telepon, Trump: Kami Akrab

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 05 Mei 2017 10:31 WIB
Donald Trump dan Malcolm Turnbull (REUTERS/Jonathan Ernst)
New York - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya bertemu langsung dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull. Trump menyebut keduanya sangat akrab dalam pertemuan itu, meskipun sebelumnya dilaporkan cekcok via telepon.

"Mereka mengatakan kami bercakap lewat telepon dengan kasar. Kami tidak mengalami percakapan telepon yang kasar. Hanya sedikit tersinggung. Tapi tidak apa-apa," ucap Trump dalam acara makan malam resmi bersama Turnbull, seperti dilansir Reuters, Jumat (5/5/2017).

Trump dan Turnbull menggelar pertemuan di atas USS Intrepid, sebuah kapal induk AS era Perang Dunia II yang kini dilabuhkan dan dijadikan museum di Manhattan, New York. Pertemuan yang digelar pada Kamis (4/5) waktu setempat ini merupakan yang pertama kali sejak terjadi insiden tutup telepon pada akhir Januari lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya didampingi istri masing-masing saat menghadiri acara makan malam resmi untuk memperingati 75 tahun Pertempuran Laut Karang (Coral Sea) pada era Perang Dunia II lalu. Saat menghadapi wartawan dalam sesi foto, keduanya ditanyai soal insiden tutup telepon pada Januari lalu. Wartawan juga bertanya soal kesepakatan pengungsi antara kedua negara. Trump dan Turnbull pun kompak tersenyum.

"Kami sangat akrab. Kami memiliki hubungan yang luar biasa, saya cinta Australia, selalu," ucap Trump.

"Kita bisa melupakan kesepakatan pengungsi dan bergerak maju," timpal Turnbull.

Trump menyatakan kesepakatan pengungsi telah dibahas sejak lama dan menyebut wartawan melebih-lebihkan berita soal percakapan telepon dirinya dengan Turnbull. "Kami bercakap lewat telepon dengan baik. Maksud saya, kami bukan bayi," ujar Trump.

"Muda di dalam hati," tambah Turbull.

Dalam percakapan telepon pada 28 Januari lalu, Trump dilaporkan tiba-tiba menutup telepon karena marah saat membahas kesepakatan penampungan pengungsi. Percakapan telepon yang dijadwalkan berlangsung 1 jam itu diakhiri setelah hanya 25 menit.

Trump kemudian berkicau via Twitter dengan menyebut kesepakatan itu sebagai 'kesepakatan bodoh'. Kesepakatan era pemerintahan Presiden Barack Obama itu menyatakan AS bersedia menampung 1.250 pencari suaka yang kini tertahan di kamp-kamp kepulauan Papua Nugini dan Nauru. Sebagai balasannya, Australia akan menampung pengungsi dari El Salvador, Guatemala dan Honduras.

Lebih lanjut, Trump berjanji akan berkunjung ke Australia sebagai Presiden AS nantinya. Trump menyebut Australia sebagai 'salah satu tempat yang hebat' dan mengaku dirinya memiliki banyak teman di sana, salah satunya pegolf profesional Greg Norman yang ikut diundang dalam pertemuan di USS Intrepid. (nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads