Seperti dilansir AFP, Selasa (25/4/2017), ini merupakan pengumuman sanksi terbesar yang disampaikan AS. Departemen Keuangan AS menargetkan Pusat Penelitian dan Kajian Ilmiah Suriah (SSRC) dalam penjatuhan sanksi finansial ini.
SSRC dianggap bertanggung jawab atas pengembangan gas sarin yang digunakan sebagai senjata kimia dalam serangan mematikan di kota Khan Sheikhun, Idlib, pada 4 April lalu. Serangan kima itu menewaskan sedikitnya 87 orang, termasuk puluhan anak-anak. Negara-negara Barat murka atas serangan kimia yang menewaskan banyak warga sipil itu dan menuding rezim Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanksi finansial yang dijatuhkan AS ini meliputi pembekuan seluruh aset yang ada di wilayah AS, milik 271 individu yang masuk daftar hitam itu. AS juga melarang setiap warganya maupun kepentingan bisnis AS untuk bertransaksi dengan individu yang terkena sanksi.
Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya menyebut SSRC secara spesifik berada di balik upaya pemerintahan Suriah untuk mengembangkan senjata kimia dan cara-cara untuk mengangkutnya ke tempat tujuan.
Sedangkan 271 pakar kimia dan pejabat Suriah yang masuk daftar sanksi, disebut memiliki keahlian ilmiah khusus untuk program senjata kimia dan beberapa telah terlibat sejak tahun 2012.
"Sanksi besar-besaran ini menargetkan dukungan ilmiah untuk serangan senjata kimia mengerikan dari diktator Suriah Bashar al-Assad terhadap pria, wanita dan anak-anak tak berdosa," sebut Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
Baca juga: Periksa Sampel di Lokasi, Inggris Yakin Sarin Dipakai di Suriah
"Amerika Serikat mengirimkan pesan kuat dengan aksi ini, bahwa kita akan meminta seluruh rezim Assad bertanggung jawab atas pelanggaran HAM terang-terangan ini demi menangkal penyebaran senjata kimia biadab jenis ini," imbuhnya.
Aksi keras dari Departemen Keuangan AS ini mengikuti aksi militer AS yang menembakkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Suriah pada 7 April lalu. Aksi militer ini bertujuan menghukum rezim Suriah dan memberikan peringatan bagi serangan kimia selanjutnya.
"Sanksi-sanksi ini dimaksudkan untuk meminta rezim Assad dan pihak yang mendukungnya -- baik langsung maupun tidak langsung -- bertanggung jawab atas pelanggaran terang-terangan pada Konvensi Senjata kimia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2118," tegas Mnuchin.
(nvc/ita)











































