Ini merupakan penyerangan Abu Sayyaf yang pertama terhadap sebuah destinasi wisata Filipina dalam beberapa tahun terakhir. Abu Sayyaf telah sejak lama dikenal dengan aksi-aksi penculikan yang disertai permintaan uang tebusan. Kelompok radikal itu kerap menargetkan warga asing di wilayah Filipina selatan.
"Pasukan keamanan melaporkan bahwa kelompok bersenjata tersebut dipersenjatai dengan senjata berkaliber berat, namun sekarang terpojok di sebuah bagian terpencil Bohol," tutur kepala staf militer Filipina Jenderal Eduardo Ano dalam sebuah statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini terjadi setelah kedutaan AS dan Australia di Manila mengingatkan warga negara mereka mengenai kemungkinan penculikan oleh "kelompok-kelompok teroris" di wilayah Filipina.
Bohol merupakan destinasi wisata utama, tempat para turis asing bisa berenang bersama hiu paus dan mengagumi primata kecil yang disebut tarsius, serta menaiki kapal pesiar di sungai-sungai yang airnya sejernih kristal dan bersantai di pantai pasir putih.
Kelompok bersenjata tersebut berlayar ke kota Inabanga, Bohol pada Senin (10/4) lalu menyusuri sungai menuju bagian terpencil Bohol dengan menggunakan tiga kapal cepat. Baku tembak pun terjadi saat polisi datang pada Selasa dini hari.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini