Dilansir dari BBC, Senin (10/4/2017), kondisi darurat telah diberlakukan di Mesir. Kondisi ini termasuk untuk penahanan tanpa surat perintah bagi mereka yang dicurigai, bahkan hingga menyisir ke rumah warga.
Namun Abdul Fattah Al Sisi masih menunggu persetujuan dari parlemen untuk melakukan tindakan-tindakan terkait kondisi darurat tersebut. Sebelumnya Al Sisi telah menginstruksikan penyebaran militer di penjuru negeri untuk melindungi objek vital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korban Tewas Capai 36, ISIS Akui Perintahkan Serang 2 Gereja Mesir
![]() |
Bom yang diledakkan di Gereja Koptik St George diletakkan di bawah kursi dekat altar dan menewaskan 27 orang serta melukai 78 orang. Sementara pascaledakan pertama, polisi sempat menahan pengebom memasuki Gereja Koptik St Mark, namun pelaku langsung meledakkannya di luar gereja dan menewaskan 17 orang, termasuk petugas berwajib. 35 Orang terluka dalam ledakan kedua.
Kristen Koptik merupakan minoritas di Mesir. Jumlahnya hanya 10 persen dari populasi warga Mesir. Serangan dilakukan beberapa minggu sebelum kedatangan Paus Francis untuk mendukung jemaat minoritas ini.
Penyerangan ISIS kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada Desember lalu Gereja Koptik juga menjadi target serangan yang menewaskan 25 orang.
(nif/rna)