Serangan Rezim Suriah Kenai Gudang Senjata Kimia Pemberontak

Serangan Rezim Suriah Kenai Gudang Senjata Kimia Pemberontak

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Apr 2017 15:33 WIB
Ilustrasi (AFP Photo/Karam Al-Masri)
Damaskus - Serangan udara rezim Suriah mengenai gudang pemberontak yang menyimpan zat-zat beracun. Informasi ini disampaikan Rusia, sehari setelah dugaan serangan kimia di kota Suriah yang dikuasai pemberontak, memakan banyak korban jiwa.

"Menurut data objektif dari pengawas wilayah udara Rusia, pesawat Suriah mengenai sebuah gudang besar teroris dekat Khan Sheikhun," terang Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (5/4/2017).

"Sebuah gudang untuk membuat bom, dengan zat-zat kimia," imbuh kementerian Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kecaman Internasional Atas Dugaan Serangan Kimia Suriah

Rusia tidak menyebutkan lebih lanjut apakah serangan udara militer Suriah itu tidak disengaja atau disengaja. Dalam konflik Suriah, Rusia merupakan sekutu rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut gudang digunakan untuk menyimpan 'persediaan senjata kimia'. Senjata-senjata itu, sebut Rusia, ditujukan untuk militan di Irak. Rusia menyatakan, informasi yang disampaikannya ini 'sungguh bisa dipercaya dan objektif'.

"Penggunaan senjata semacam itu oleh teroris telah berulang kali dibuktikan oleh organisasi internasional juga otoritas setempat (di Irak)," sebut Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Serangan Kimia Suriah: Enam Hal yang Perlu Anda Ketahui

Istilah teroris merujuk pada pemberontak anti-Assad di Suriah. Pernyataan Rusia itu tidak menjelaskan lebih lanjut tentang apakah rezim Suriah tahu atau tidak keberadaan senjata kimia di dalam gudang itu sebelum melakukan serangan.

Pada Selasa (4/4) waktu setempat, serangan kimia melanda kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak anti-Assad. Sedikitnya 72 orang tewas, termasuk 20 anak-anak. Organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyebut serangan itu membuat puluhan orang lainnya mengalami gangguan pernapasan dan gejala keracunan seperti muntah, pingsan dan berbusa di mulut.

Oposisi Suriah menyalahkan pasukan Presiden Assad atas serangan itu dan menyebut masa depan perundingan damai untuk konflik Suriah terancam. Militer rezim Suriah menyangkal keterlibatan dalam serangan itu dengan menyalahkan 'kelompok teroris' yang menggunakan 'zat kimia dan beracun'.

Baca juga: Trump Salahkan Obama Atas Serangan Gas Beracun di Suriah

Kelompok pemberontak Fateh al-Sham Front bersumpah akan membalas serangan itu. Kecaman juga datang dari komunitas internasional, dengan Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris mengajukan draf resolusi pada Dewan Keamanan PBB yang isinya meminta penyelidikan menyeluruh atas serangan ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads