Disampaikan Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA), seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (27/2/2017), insiden kaburnya para tahanan ini terjadi pada Minggu (26/2) waktu setempat, di sebuah penjara yang ada di kota San Fernando, bagian utara ibu kota Manila.
"Mereka menggergaji jeruji besi," tutur juru bicara PDEA, Derrick Arnold Carreon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para tahanan yang kabur itu baru saja ditangkap kepolisian karena menjual narkoba jenis methamphetamine berbentuk kristal. Kebanyakan tahanan yang kabur berasal dari Provinsi Bulacan.
Insiden semacam ini cukup sering terjadi di penjara-penjara Filipina, yang kelebihan penghuni dan tidak mendapat pengawasan dengan baik. Insiden kaburnya tahanan dan narapidana dalam jumlah besar terjadi pada Januari lalu, saat lebih dari 150 narapidana kabur setelah 100 pria bersenjata menyerbu sebuah penjara di Filipina bagian selatan.
Presiden Rodrigo Duterte menyatakan PDEA sebagai badan antinarkoba paling utama di Filipina, setelah bulan lalu menghentikan operasi kepolisian dalam memerangi narkoba. Penghentian operasi kepolisian itu dilakukan setelah seorang pengusaha asal Korea Selatan (Korsel) di Manila tewas di tangan kepolisian. Militer Filipina juga diminta untuk mendukung 1.800 agen PDEA di seluruh wilayah Filipina.
Sejauh ini, lebih dari 7.700 orang telah tewas dalam perang melawan narkoba yang digaungkan Duterte semenjak menjabat Presiden Filipina pada 30 Juni 2016.
(nvc/ita)