"Sudah 10 hari berlalu sejak insiden ini terjadi, tapi Kepolisian Malaysia tidak menemukan bukti apapun dari para tersangka yang ditangkap," demikian pernyataan Kedubes Korut untuk Malaysia pada media, seperti dilansir media lokal Malaysia, The Star, Rabu (22/2/2017).
Baca juga: Korut: Malaysia Harus Bebaskan Aisyah-Doan karena Mereka Tak Salah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malaysia telah melakukan penyelidikan dengan didasarkan pada rekaman CCTV yang dirilis ke publik dan khayalan bahwa para tersangka wanita mengusapkan racun ke wajah korban dengan tangan mereka sendiri," sebutnya, tanpa menyebut nama Jong-Nam maupun nama samarannya, Kim Chol.
"Lalu bagaimana mungkin para tersangka wanita ini masih hidup setelah insiden itu?" tanya Kedubes Korut dalam pernyataannya.
Baca juga: Malaysia Sebut Aisyah-Doan Berlatih di Mal Sebelum Serang Jong-Nam
"Itu berarti cairan yang mereka usapkan untuk lelucon, bukanlah racun dan ada penyebab lain untuk kematian almarhum," cetusnya. Tidak dijelaskan lanjut soal 'penyebab lain' yang dimaksud.
Dalam konferensi pers, Rabu (22/2) ini, Khalid juga menyebut bahwa kedua tersangka wanita diinstruksikan untuk mencuci tangan setelah melakukan serangan terhadap Jong-Nam. Disebutkan Khalid, bahwa kedua tersangka wanita menyadari cairan yang mereka gunakan adalah zat kimia beracun.
Kepolisian Malaysia masih menunggu laporan laboratorium untuk mengidentifikasi jenis racun yang digunakan dalam kejahatan ini.
Baca juga: Malaysia: Aisyah-Doan Serang Jong-Nam dengan Tangan Berlumur Racun
Kedua tersangka wanita yang dimaksud adalah seorang wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28) dan seorang wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25). Keduanya diyakini mendalangi serangan yang menewaskan Jong-Nam pada 13 Februari lalu. Berbagai laporan media lokal Malaysia, mengutip sumber kepolisian, menyebut keduanya mengaku diperdaya untuk menyerang Jong-Nam, dengan dalih acara lelucon atau 'prank'.
(nvc/fjp)