"Pada saat ini, belum ada satupun yang mengklaim sebagai anggota keluarganya; kami masih menunggu mereka," tutur Direktur Jenderal Kesehatan Kementerian Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham, dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Selasa (21/2/2017).
Kim Han-Sol, anak laki-laki Jong-Nam dari istri keduanya dilaporkan telah tiba di Kuala Lumpur dengan menumpang pesawat AirAsia pada Senin (20/2) malam waktu setempat. Han-Sol yang berusia 21 tahun, disebut datang langsung dari Macau untuk menjemput jenazah ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibunda Han-Sol, Lee Hye-Kyong dan adik perempuannya, Kim Sol-Hui (18), diketahui selama ini tinggal di Macau. Sedangkan istri pertama Jong-Nam, Shin Jong-Hui, diketahui tinggal di pinggiran Beijing, China bersama putranya, Kum Sol.
Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur Hospital (HKL), Dr Noor Hisham menyatakan hasil lengkap autopsi post-mortem atas jenazah Jong-Nam belum bisa dirilis. Hal ini dikarenakan masih menunggu analisis forensik dari Departemen Kimia.
Hasil analisis forensik itu akan membantu menentukan penyebab kematian Jong-Nam dan identitas aslinya. Kepada wartawan, Dr Noor Hisham menyatakan tidak ada batasan waktu khusus yang diberikan untuk menyelesaikan analisis forensik
Baca juga: Korsel Bantah Sekongkol dengan Malaysia Soal Kim Jong-Nam
Selain analisis forensik, Dr Noor Hisham menambahkan, sampel DNA dari anggota keluarga Jong-Nam belum didapat. Jika dalam waktu 14 hari setelah hasil autopsi dirilis, tidak ada juga anggota keluarga yang muncul, maka akan digunakan metode identifikasi lainnya.
"Cara lain untuk mengidentifikasi jenazah termasuk (menggunakan) catatan gigi untuk dicocokkan dengan korban dan pemeriksaan eksternal (untuk tanda pembeda) seperti bekas luka, tahi lalat dan bekas operasi sebelumnya," jelasnya, seperti dilansir media lokal Malaysia, New Straits Times.
Autopsi terhadap jenazah telah dimulai pada 15 Februari lalu dan diselesaikan pada hari yang sama. Diduga Jong-Nam tewas diracun oleh dua wanita yang 'diutus' oleh rezim Korut.
(nvc/ita)