"Kami tidak punya alasan untuk melakukan sesuatu yang akan membuat Korea Utara tampak buruk," ucap PM Najib kepada wartawan di Kuala Lumpur, seperti dilansir media lokal Malaysia, New Straits Times, Senin (20/1/2017).
"Tapi kami akan objektif dan kami mengharapkan mereka (Korut) bisa memahami bahwa kami memberlakukan aturan hukum di Malaysia," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataan pertamanya menanggapi kematian Jong-Nam ini, PM Najib juga menyatakan penolakan pada usulan Duta Besar Korut untuk Malaysia, Kang Chol, soal penyelidikan gabungan Korut-Malaysia dalam kasus ini. "Kepolisian dan para dokter kami sangat profesional," tegasnya.
Jong-Nam tewas usai diserang dua wanita di terminal Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) pada 13 Februari lalu. Laporan autopsi terhadap jenazah Jong-Nam belum dirilis otoritas Malaysia, sehingga penyebab kematiannya belum diketahui pasti.
Sejauh ini, penyelidikan atas kematian Jong-Nam masih berlanjut. Sudah ada empat orang yang ditangkap, yakni wanita Vietnam bernama Doan Thi Huong (28), wanita Indonesia bernama Siti Aisyah (25), pria Korut bernama Ri Jong-Chol (47) dan pria Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin (26).
Baca juga: Pembunuhan Jong-Nam, Korut Tuduh Malaysia Berkolusi dengan Korsel
Sedangkan tujuh orang lainnya masih diburu kepolisian. Dari tujuh orang itu, empat orang di antaranya disebut kepolisian telah meninggalkan Malaysia pada hari yang sama usai serangan terhadap Jong-Nam terjadi di KLIA.
(nvc/ita)