Inspektur Jenderal Dinas Urusan Dalam Negeri Alfegar Triambulo mengatakan pada ANC TV, sebanyak 90 polisi telah dipecat sejak awal tahun ini dan 9 polisi dipecat tahun 2015 lalu.
"Mereka yang kedapatan menggunakan narkoba, sesuai aturan layanan sipil, harus dipecat ... itu pelanggaran berat," tutur Triambulo seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (11/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, Duterte menghentikan seluruh operasi kepolisian dalam memerangi narkoba, dengan alasan korupsi yang terlalu mengakar dalam kepolisian. Duterte kemudian menempatkan badan antinarkoba Filipina sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasi memerangi narkoba. Dia juga menginginkan adanya dukungan militer dalam operasi itu.
Ini dilakukan setelah lebih dari 7.700 orang tewas sejak Duterte melancarkan perang mematikan melawan narkoba, tujuh bulan lalu atau setelah dirinya dilantik. Dari jumlah itu, sekitar 2.500 orang tewas dalam operasi kepolisian, sedangkan sisanya tewas karena penyebab yang masih diselidiki.
Organisasi HAM, Human Rights Watch (HRW) telah mengingatkan Duterte bahwa melibatkan militer merupakan langkah yang keliru, karena militer Filipina memiliki rekam jejak membunuh orang-orang di luar hukum.
Namun Duterte menegaskan, dirinya tidak terlalu peduli pada pengedar dan pecandu narkoba. Dia malah mengakui telah meremehkan persoalan narkoba ketika pada awalnya menetapkan target 6 bulan untuk peperangan melawan narkoba. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini