Seperti dilansir Reuters, Jumat (10/2/2017), polisi juga menyita sejumlah sabuk bom dan bahan peledak lainnya dalam penggerebekan di provinsi Gaziantep. Penahanan dan penyitaan ini masih bagian dari operasi antiterorisme yang digelar sejak akhir pekan dan berujung penangkapan 748 tersangka.
"Informasi yang didapatkan mengindikasikan bahwa beberapa anggota kelompok (ISIS) akan melakukan serangan sensasional di negara kita, berdasarkan perintah dari anggota senior di Suriah," demikian pernyataan kantor Gubernur Gaziantep.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga dalam pernyataan itu, empat tersangka ditahan dalam penggerebekan terbaru. Tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai identitas keempat tersangka. Namun salah satu dari mereka diketahui telah menjadi anggota ISIS.
Dalam penggerebekan itu, kepolisian Turki menyita 24 sabuk bom dengan berat total 150 kilogram. Perlengkapan dan bahan merakit bom juga ditemukan di lokasi penggerebekan. Tidak hanya itu, polisi Turki juga menyita dua senapan Kalashnikov dan sejumlah detonator bom.
Dilaporkan kantor berita Dogan, seperti dilansir AFP, barang-barang itu ditemukan dikubur di bawah tanah di area terbuka. Anjing pelacak yang dikerahkan, berhasil menemukan keberadaan barang-barang itu.
Baca juga: Trump dan Erdogan Sepakat Bertindak Bersama Hadapi ISIS di Suriah
Turki saat ini terus dalam kondisi siaga tinggi setelah serangan teror mengguncang kelab malam di Istanbul pada 1 Januari lalu. Serangan teror itu telah diklaim oleh ISIS.
Sedikitnya 39 orang, yang sebagian besar warga negara asing, tewas dalam serangan teror itu. Sang pelaku yang diidentifikasi bernama Abdulgadir Masharipov, warga negara Uzbekistan, berhasil ditangkap hidup-hidup pada 16 Januari, atau setelah buron selama lebih dari dua minggu.
(nvc/ita)











































