John Paul Dureza, keponakan dari penasihat politik Duterte dan negosiator damai Jesus Dureza, kedapatan menjual 15 gram shabu kepada seorang agen Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA) yang menyamar di Kota Davao pada Kamis, 9 Februari. Pria itu pun kini ditahan.
Jesus Dureza yang memimpin proses perdamaian dengan para pemberontak komunis, mengaku malu atas perbuatan keponakannya. Dia pun memuji PDEA karena bersikap tegas pada siapapun yang terlibat narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitulah cara upaya yang sungguh-sungguh dari Presiden Duterte ini harus dilanjutkan," imbuh Dureza yang merupakan teman masa kecil Duterte.
Kepala regional PDEA, Adzar Albani menyatakan, keponakan Dureza akan dikenai dakwaan kepemilikan narkoba dan senjata-senjata api. Pria itu disebutkan telah lama masuk dalam radar pengawasan PDEA.
Penangkapan ini dilakukan beberapa pekan setelah munculnya sebuah skandal yang mendorong Duterte menghentikan semua operasi kepolisian antinarkoba. PDEA kini memimpin kampanye antinarkoba dan akan menggunakan tentara untuk membantu saat penggerebekan dalam situasi-situasi berbahaya. (ita/ita)











































