"ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) menyerukan genosida, melakukan kekejian di dunia. Teroris Islam radikal bertekad menyerang Tanah Air kita," sebut Trump di hadapan 300 tentara AS di Pangkalan Udara MacDill, Florida, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (7/2/2017).
Baca juga: Pengadilan AS Diminta Tetap Tangguhkan Kebijakan Imigrasi Trump
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda melihat apa yang terjadi di Paris dan Nice. Di seluruh Eropa, banyak terjadi (serangan teror). Sampai pada titik tidak dilaporkan," ucap Trump.
"Dan, dalam banyak kasus, pers yang sangat sangat tidak jujur, tidak ingin melaporkannya. Mereka punya alasan mereka sendiri, dan Anda tentu memahaminya," imbuhnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga: Percakapan Telepon Trump dengan PM Australia Dijadikan Parodi
Trump tidak menyebut lebih rinci soal serangan teror yang tidak dilaporkan media massa itu. Trump juga tidak menyebut media mana saja yang mengabaikan serangan teror itu. Bahkan tidak ada rincian untuk mendukung tudingan-tudingan Trump itu.
Dalam keterangan terpisah usai pernyataan Trump itu, seperti dilansir Reuters, Gedung Putih merilis daftar 78 serangan teror di seluruh dunia, dengan rentang waktu September 2014 hingga Desember 2016. Tidak disebutkan lebih lanjut oleh Reuters, serangan apa saja yang masuk daftar tersebut.
"Jaringan (media) tidak mencurahkan perhatian yang sama terhadap serangan-serangan ini, dengan memberikan level peliputan yang sama seperti yang pernah mereka lakukan. Ini tidak bisa dibiarkan menjadi 'kewajaran yang baru'," tegas seorang pejabat Gedung Putih.
Baca juga: Kebijakan Imigrasi Ditangguhkan Hakim Federal, Trump Marah
Menanggapi pernyataan Trump, Al Tompkins dari The Poynter Institute, sekolah jurnalis di Florida, AS, mengecam Trump. "Untuk menyebut jurnalis memiliki alasan tersendiri untuk tidak melaporkan serangan ISIS, sungguh aneh," sebutnya.
(nvc/ita)