Malaysia Kirim Kapal Berisi Bantuan untuk Rohingya di Myanmar

Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengirimkan sebuah kapal berisi 2 ribu ton bantuan makanan dan suplai darurat untuk minoritas muslim Rohingya di Myanmar. PM Najib menyebut penderitaan Rohingya tidak bisa diabaikan.

Pengiriman bantuan ini dilakukan setelah kantor HAM PBB merilis laporan terbaru soal Rohingya. Laporan PBB itu membenarkan adanya praktik pembunuhan massal dan pemerkosaan bergiliran oleh tentara Myanmar terhadap warga Rohingya di negara bagian Rakhine.

Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Myanmar atas laporan PBB itu. Namun selama ini Myanmar selalu membantah setiap tudingan kekerasan terhadap Rohingya dan sempat merilis laporan sementara yang menyebut tidak ada praktik pelanggaran HAM di Rakhine.

Baca juga: PBB: Tentara Myanmar Bunuh dan Perkosa Warga Rohingya

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (4/2/2017), PM Najib selama ini dikenal kritis dalam membela warga Rohingya. Dia bahkan menyerukan pemerintah Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap minoritas Rohingya.

"Ini merupakan momen bersejarah... upaya mulia yang menunjukkan seluruh rasa sakit dan penderitaan Rohingya di Myanmar, tidak akan diabaikan," ucap PM Najib saat melepas keberangkatan kapal ini di pelabuhan dekat Kuala Lumpur.

"Kita mendengar kepedihan mereka, mereka yang diperkosa, dibunuh dan dibakar hidup-hidup," imbuhnya.

Baca juga: Bangladesh Ingin Relokasi Rohingya ke Pulau Langganan Banjir

Kapal yang membawa bantuan seberat 2.200 ton ini berlayar ke pelabuhan Yangon yang juga kota terbesar di Myanmar. Bantuan kemanusiaan ini dikumpulkan oleh sejumlah kelompok muslim Malaysia dan juga kelompok kemanusiaan domestik serta asing.

Menurut koordinator penyaluran bantuan ini, kapal diperkirakan akan tiba di Yangon pada 9 Februari mendatang dan menurunkan bantuan seberat 500 ton. Kapal kemudian melanjutkan pelayaran ke pelabuhan Teknaf, distrik Cox's Bazar, di seberang perbatasan Myanmar, yang menjadi lokasi kamp-kamp pengungsi Rohingya yang kabur ke Bangladesh.

Kementerian Luar Negeri Malaysia sempat menyatakan otoritas Bangladesh menolak memberi izin bagi kapal Malaysia ini untuk berlabuh di Teknaf. Namun kemudian dalam pernyataan lanjutan, Malaysia menyebut Bangladesh mencabut penolakan itu pada Jumat (3/2) malam. Bangladesh memberi izin setelah Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman menemui Komisioner Tinggi Bangladesh untuk Malaysia.

Kapal berisi bantuan Malaysia untuk Rohingya Foto: REUTERS/Joshua Paul

(nvc/fdn)