Kebijakannya Kacaukan Bandara AS, Trump Salahkan Demonstran

Kebijakannya Kacaukan Bandara AS, Trump Salahkan Demonstran

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 31 Jan 2017 09:07 WIB
Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak tudingan yang menyebut kebijakan imigrasinya memicu kekacauan di bandara-bandara AS. Trump menyalahkan para demonstran dan gangguan sistem komputer maskapai Delta Airlines sebagai penyebab kekacauan itu.

Perintah eksekutif Trump yang melarang sementara masuknya pengungsi dan warga dari tujuh negara mayoritas muslim, membuat ribuan orang berunjuk rasa di bandara-bandara besar AS sejak akhir pekan. Para demonstran menyambut dengan ramah para imigran dan warga asing yang baru tiba, sambil menyerukan slogan anti-Trump.

"Persoalan besar di bandara-bandara disebabkan oleh gangguan komputer Delta (Airlines), demonstran dan air mata Senator Schumer," kicau Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Selasa (31/1/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Komentari Kebijakan Imigrasi Trump, Obama: Itu Diskriminasi Agama

Trump merujuk pada Ketua Minoritas Senat, Chuck Schumer, yang sempat meneteskan air mata saat berpidato menentang kebijakan imigrasi Trump pada Minggu (29/1) waktu setempat. Mayoritas anggota parlemen AS dari Partai Demokrat memprotes kebijakan kontroversial Trump itu. Sedangkan gangguan sistem komputer Delta Airlines terjadi pada Minggu (29/1) malam dan memicu penundaan keberangkatan serta pembatalan sejumlah penerbangan.

Dalam pernyataannya, Trump juga 'meremehkan' jumlah orang yang ditahan karena terdampak kebijakannya. "Hanya 109 orang dari 325 ribu orang (yang tiba di AS) yang ditahan dan dimintai keterangan," sebutnya.

Trump menambahkan, Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly telah memastikan semuanya berjalan dengan baik meskipun ada sejumlah masalah. "JADIKAN AMERIKA AMAN KEMBALI!" kicau Trump lagi.

"Tidak ada yang menyenangkan soal mencari teroris sebelum mereka masuk ke negara kita. Ini menjadi bagian besar kampanye saya. Pelajari dunia!" imbuhnya dalam kicauan lainnya.

Baca juga: Senator Partai Republik Kecam Kebijakan Imigrasi Trump

Perintah eksekutif Trump menangguhkan masuknya para pengungsi ke AS untuk 120 hari ke depan, juga menangguhkan masuknya pengungsi Suriah untuk batas waktu yang tidak ditentukan, serta melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman masuk ke AS untuk 90 hari ke depan.

Kebijakan ini langsung diterapkan pada hari yang sama saat ditandatangani, yakni pada Jumat (27/1) waktu setempat. Hal ini menuai kritikan banyak pihak, terlebih karena pemerintahan Trump memberlakukan kebijakan ini tanpa berkonsultasi dengan otoritas perbatasan dan pihak terkait lainnya.

"Jika larangan ini diumumkan dengan pemberitahuan seminggu sebelumnya, orang-orang 'jahat' akan bergegas masuk ke negara kita selama seminggu itu. Ada banyak 'pria' jahat di luar sana!" tandas Trump.



(nvc/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads