Seperti dilansir Reuters, Selasa (24/1/2017), sebanyak 66 Senator AS mendukung Pompeo, sedangkan 32 Senator lainnya menolak pencalonannya. Senator yang menolak kebanyakan berasal dari Partai Demokrat. Kecuali Senator Partai Republik, Rand Paul, yang selama ini kerap menyerukan kontrol ketat terhadap praktik pengintaian AS.
Sesaat setelah pencalonannya dikonfirmasi Senat AS pada Senin (23/1) waktu setempat, Pompeo dilantik oleh Wakil Presiden Mike Pence di Gedung Putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Beberapa Senator AS menilai Pompeo (53) tidak bersungguh-sungguh saat bersumpah untuk hanya mengizinkan yang diatur dalam pedoman militer Army Field Manual dan diperbolehkan oleh undang-undang. Pompeo dicurigai akan kembali memberlakukan praktik waterboarding dan 'teknik interogasi keji' lainnya, atau EIT, yang bertahun-tahun dipraktikkan CIA setelah tragedi 11 September 2001.
Presiden AS sebelumnya, Barack Obama, menandatangani perintah eksekutif pada tahun 2009 untuk melarang praktik waterboarding -- praktik interogasi sarat penyiksaan dengan menenggelamkan tersangka -- dan EIT lainnya yang banyak dikecam anggota parlemen AS dan kelompok HAM.
Dalam jawaban tertulis untuk Komisi Intelijen Senat AS, Pompeo menyatakan dirinya terbuka untuk mengubah kebijakan dalam situasi tertentu. Trump sendiri dalam kampanye pilpres lalu, berjanji akan menerapkan kembali praktik waterboarding dan serangkaian teknik interogasi lain yang disebutnya 'jauh lebih buruk'.
![]() |
Senator Partai Demokrat, Ron Wyden, yang menolak Pompeo menyebutnya tidak konsisten dalam menjawab pertanyaan soal taktik interogasi dan pengintaian. Wyden menilai, sulit untuk mendapat gambaran bagaimana Pompeo akan menerapkan kebijakannya di CIA nantinya.
Bagi sebagian besar Senator Partai Republik, sosok Pompeo merupakan pilihan luar biasa. Pompeo sebelumnya merupakan anggota Komisi Intelijen DPR AS dan dikenal sebagai veteran militer AS. "Dia akan menjadi Direktur CIA yang luar biasa," puji Ketua DPR AS, Paul Ryan, melalui Twitter.
Pompeo menjadi pejabat tinggi ketiga yang dilantik oleh pemerintahan Trump. Pada Jumat (20/1) lalu, Menteri Pertahanan James Mattis dan Menteri Keamanan Dalam Negeri John Kelly telah dilantik.
Baca juga: 2 Purnawirawan Jenderal AS Dilantik Jadi Anggota Kabinet Trump
(nvc/ita)