Dalam konferensi pers akhir tahun di Gedung Putih, Obama menyinggung soal janji Trump terkait konflik Suriah, yakni akan meminta negara-negara Teluk memberikan banyak uang kepada AS untuk membangun zona aman di dalam wilayah Suriah. Obama mengingatkan Trump bahwa hal itu tidak akan mudah.
Baca juga: Obama Pertahankan Keputusan Tak Intervensi Militer di Suriah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan berusaha dan memperbaikinya dan kita akan berusaha dan membantu orang-orang," ucap Trump yang akan menggantikan Obama pada 20 Januari 2017, seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/12/2016).
"Kita akan membangun zona-zona aman. Kita akan membuat negara-negara Teluk untuk membayar pembangunan zona-zona aman itu," imbuhnya.
Baca juga: Obama Tuding Kebrutalan di Aleppo Berada di Tangan Assad, Iran dan Rusia
Menanggapi pernyataan Trump, Obama menyebut gagasan itu memiliki banyak tantangan. Obama menilai, keberadaan zona aman di dalam wilayah konflik membutuhkan perlindungan langsung oleh pasukan militer, secara berkelanjutan.
Tentara AS tentu tidak bisa masuk ke wilayah Suriah tanpa izin. Kecuali jika Trump bisa menjamin kerja sama dengan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutu-sekutunya, soal penjagaan zona-zona aman itu.
"Menjadi masalah berkelanjutan, tantangan berkelanjutan dengan zona aman adalah jika Anda mendirikan zona-zona itu di dalam wilayah Suriah, maka akan dibutuhkan pasukan yang bersedia menjaga wilayah itu, tanpa persetujuan pemerintah Suriah dan sekarang Rusia atau Iran," terang Obama.
Baca juga: Sekjen PBB Serukan Proses Evakuasi di Aleppo Segera Dilanjutkan
Lebih lanjut Obama menyebut, AS harus terus menambah tekanan bagi rezim Assad dan sekutu-sekutunya. Semakin mata dunia tertuju pada Aleppo dan Suriah, tekaman bagi mereka akan semakin besar. Obama berharap agar tekanan internasional bisa membantu membebaskan warga sipil di Aleppo juga wilayah Suriah lainnya dari konflik berkepanjangan.
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini