Ditegaskan Cui, China dan AS perlu bekerja untuk memperkuat hubungan kedua negara.
"Landasan politik hubungan China-AS tidak boleh dirusak. Itu harus dipelihara," tegas Cui dalam pertemuan dengan para eksekutif perusahaan-perusahaan terkemuka AS seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (15/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan pastinya, kedaulatan nasional dan integritas wilayah bukan alat tawar-menawat. Sama sekali bukan. Saya harap semua orang akan paham itu," kata Cui.
Cui memang tidak secara spesifik menyebut Taiwan, namun pernyataan Cui tersebut sejalan dengan protes yang disampaikan Kementerian Luar Negeri China terkait komentar Trump mengenai prinsip 'satu China'.
Dalam wawancara di acara di stasiun televisi, "Fox News Sunday" pada Minggu (11/12) waktu setempat, Trump mencetuskan bahwa pemerintah AS tidak perlu harus berpegang pada kebijakan lama bahwa Taiwan merupakan bagian dari 'satu China."
Pernyataan Trump ini jelas mempertanyakan kebijakan AS mengenai Taiwan yang telah berlangsung selama hampir empat dekade.
"Saya sepenuhnya memahami kebijakan 'satu China', namun saya tidak tahu mengapa kita harus terikat pada kebijakan 'satu China' kecuali kita membuat kesepakatan dengan China mengenai hal-hal lain, termasuk perdagangan," ujar Trump kepada Fox.
Hal ini jelas memicu kemarahan China yang sebelumnya sudah dibuat kesal dengan percakapan telepon Trump dengan Presiden TaiwanTsai Ing-wen.
Disampaikan An Fengshan, juru bicara Kantor Urusan Taiwan, selaku pembuat kebijakan China mengenai Taiwan, isu Taiwan menyangkut kedaulatan dan integritas wilayah China.
"Mempertahankan prinsip 'satu China' merupakan dasar politik untuk mengembangkan hubungan China-AS, dan landasan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," tegas An.
"Jika dasar ini diintervensi atau dirusak maka kemajuan hubungan China-AS yang sehat, stabil adalah mustahil, dan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan akan berdampak serius," imbuh An.
Isu Taiwan sangat sensitif bagi China, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang membangkang. Pemerintah China sangat curiga pada Presiden Tsai dan partai berkuasanya, Democratic Progressive Party. China meyakini bahwa mereka ingin mendorong kemerdekaan resmi Taiwan, suatu hal yang sangat ditentang Beijing. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini