Seperti dilansir CNN, Kamis (8/12/2016), dalam video yang dirilis pada Rabu (7/12) waktu setempat ini, Cantlie terlihat berjenggot dan tampak kurus. Dia mengenakan mantel warna gelap dan celana panjang warna hitam. Kantor berita terkait ISIS, Amaq, dilaporkan yang pertama merilis video ini.
Dalam video itu, Cantlie menjelaskan bagaimana pasukan sekutu pimpinan Amerika Serikat (AS) mengebom empat dari lima jembatan yang membentang di atas Sungai Tigris, dan bagaimana penghancuran jembatan itu melukai warga kota Mosul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dicurigai Mendukung ISIS, 8 Orang Ditahan di Belgia
Cantlie diculik ISIS di Suriah pada November 2012 lalu bersama wartawan AS, James Foley, yang telah dipenggal ISIS pada Agustus 2014. Sosok Cantlie beberapa kali muncul dalam video propaganda ISIS dan tampil seperti layaknya pembawa acara dalam video itu.
Terakhir kali, Cantlie terlihat masih hidup dalam video propaganda ISIS pada Juli lalu. Dituturkan sejumlah pejabat keamanan Irak kepada CNN, bahwa video propaganda ISIS yang menampilkan Cantlie itu baru direkam beberapa hari terakhir.
Dalam video yang berdurasi 8 menit itu, Cantlie terlihat berdiri dan berbicara ke arah kamera dari posisi yang ada di sebelah barat jembatan 'Old Bridge', yang berbentuk struktur baja sempit. Cantlie menyebut jembatan itu kini menjadi satu-satunya akses menyeberangi Sungai Tigris, yang membelah Mosul.
Serangan udara pasukan koalisi AS pada Hari Thanksgiving yang jatuh pada 24 November lalu, menghancurkan empat jembatan lain di kawasan Mosul.
Baca juga: Obama: Terorisme Tak Bisa Dimusnahkan dengan Kekuatan Militer
Berbeda dengan video propaganda sebelumnya, Cantlie dalam video terbaru tidak banyak menggunakan istilah-istilah religius yang biasa digunakan pemimpin ISIS. Cantlie menyampaikan informasi soal kota Mosul dari sudut pandang ISIS.
(nvc/ita)











































