Obama: Terorisme Tak Bisa Dimusnahkan dengan Kekuatan Militer

Obama: Terorisme Tak Bisa Dimusnahkan dengan Kekuatan Militer

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 07 Des 2016 13:33 WIB
Obama: Terorisme Tak Bisa Dimusnahkan dengan Kekuatan Militer
Barack Obama (REUTERS/Yuri Gripas)
Florida - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan pidato terakhir terkait pemberantasan terorisme. Obama memperingatkan bahwa AS tidak akan mampu memusnahkan terorisme dengan kekuatan militer.

Dalam pidatonya di Pangkalan Udara MacDill di Tampa, Florida, seperti dilansir Reuters, Rabu (7/12/2016), Obama berargumen pemerintahannya mampu membuat Al-Qaeda tinggal 'bayangan' dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dalam posisi tersudut. Namun, Obama menyatakan terorisme akan tetap menjadi ancaman bagi AS.

"Daripada menawarkan janji-janji palsu bahwa kita bisa menghancurkan terorisme dengan menjatuhkan lebih banyak bom atau mengerahkan lebih banyak tentara atau memagari diri kita dari belahan dunia lainnya, kita harus memandang secara luas setiap ancaman teroris dan kita harus mengupayakan strategi yang cerdas yang bisa bertahan," ucap Obama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Obama akan menyerahkan jabatannya sebagai Presiden AS kepada presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2017. Selama ini, Trump banyak mengkritik pendekatan pemerintahan Obama dalam memerangi terorisme.

Semasa kampanye, Trump bahkan menyebut Obama dan capres Partai Demokrat Hillary Clinton sebagai pendiri ISIS. Namun Gedung Putih menyatakan bahwa pidato Obama soal keamanan nasional ini telah direncanakan sebelum pilpres 8 November dan tidak secara khusus ditujukan untuk pemerintahan Trump yang akan datang.

Tapi dalam pidatonya ini, Obama membahas soal pentingnya menjaga hukum dan nilai-nilai Amerika. Obama menegaskan ketidaksepakatannya pada penggunaan kembali teknik interogasi sarat penyiksaan atau waterboarding dan juga pemeriksaan keagamaan pada imigran yang akan masuk ke AS. Seperti diketahui bahwa kedua isu itu didukung oleh Trump sebelumnya.

"Tujuan keseluruhan dari teroris-teroris ini adalah menakuti kita hingga mengubah jati diri dan demokrasi kita," tegas Obama.

Obama menandatangani perintah eksekutif segera setelah menjabat pada Januari 2009, untuk melarang praktik waterboarding dan teknik interogasi sarat penyiksaan lainnya. Perintah eksekutif semacam itu bisa dicabut oleh Presiden AS selanjutnya.

Lebih lanjut, Obama mengklaim pendekatan pemerintahannya dalam memberikan dukungan pada mitra-mitra lokal dan tidak melakukan invasi darat besar-besaran, telah berlangsung efektif dan memberi kemajuan dalam pertempuran merebut Mosul dari ISIS di Irak.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads