Pangeran Alwaleed Sebut Ini Saatnya Wanita Arab Saudi Mengemudi Mobil

Pangeran Alwaleed Sebut Ini Saatnya Wanita Arab Saudi Mengemudi Mobil

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 30 Nov 2016 17:05 WIB
Alwaleed bin Talal ( AFP PHOTO/FAYEZ NURELDINE)
Riyadh - Miliarder ternama yang juga Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal menyatakan dukungan pada pencabutan larangan mengemudi bagi kaum wanita. Pangeran Alwaleed menyebut hak wanita untuk mengemudi telah menjadi permintaan mendesak bagi publik.

"Hentikan perdebatan: Saatnya bagi wanita untuk mengemudi," ucap Pangeran Alwaleed via akun Twitter resminya, @Alwaleed_Talal, seperti dilansir AFP, Rabu (30/11/2016).

Sebagai anggota keluarga Kerajaan Saudi, Pangeran Alwaleed dikenal sebagai sosok yang tidak biasa karena cenderung terang-terangan kepada publik. Pangeran Alwaleed tidak memegang posisi politik, namun dia memimpin Kingdom Holding Co. dan memegang saham pada bank ternama Amerika Serikat (AS) Citigroup dan taman hiburan Euro Disney.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pangeran Alwaleed yang seorang filantropi ini, juga dikenal sebagai pejuang hak-hak wanita di Saudi sejak lama. Saudi memberlakukan aturan ketat terhadap kaum wanita dan menjadi satu-satunya negara di dunia yang melarang wanita mengemudi.




Menindaklanjuti kicauan via Twitter itu, kantor Pangeran Alwaleed merilis pernyataan resmi pada Selasa (29/11) yang isinya menjelaskan alasannya mendukung pencabutan larangan mengemudi bagi wanita.

"Mencegah wanita mengemudikan mobil saat ini menjadi isu hak asasi yang sama saja dengan larangan bagi wanita untuk menerima pendidikan atau memiliki identitas independen," jelas Pangeran Alwaleed dalam pernyataan itu.

"Larangan-larangan itu semuanya merupakan perilaku tidak adil dari masyarakat tradisional, jauh lebih membatasi daripada hal-hal yang diizinkan secara hukum oleh persepsi agama," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Pangeran Alwaleed juga menjelaskan soal 'kerugian ekonomi' yang terjadi karena wanita bergantung pada sopir atau taksi. Bahkan jika para suami memiliki waktu untuk mengantarkan istrinya ke mana saja, dibutuhkan izin sementara dari kantor dan tentu itu mengurangi produktivitas.

"Memperbolehkan wanita mengemudi telah menjadi permintaan sosial yang mendesak didasarkan pada situasi ekonomi saat ini," terang Pangeran Alwaleed.

Pendapatan Saudi dari sektor minyak menurun 51 persen pada tahun lalu, menyusul anjloknya harga minyak secara global. Dampaknya, otoritas Saudi terpaksa menunda sejumlah proyek besar, memotong pengeluaran dan menaikkan harga kebutuhan sehari-hari termasuk air dan listrik.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads