Sanders yang kalah dari Hillary Clinton dalam nominasi pencapresan Partai Demokrat ini, menambah daftar panjang pengkritik Trump terkait keputusannya menunjuk Bannon sebagai kepala pakar strategis dan penasihat senior kepresidenan.
"Penunjukan oleh presiden terpilih Trump, terhadap individu rasis seperti Bannon untuk posisi yang memiliki kekuasaan, sungguh tidak bisa diterima," tegas Sanders dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (17/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sanders menyebut, hasil kerja keras selama beberapa dekade terakhir untuk menjadikan AS sebagai lingkungan lebih toleran, kini dipertaruhkan. "Negara ini, sejak permulaannya, berjuang untuk mengatasi diskriminasi dalam segala bentuk: rasialisme, seksisme, xenofobia dan homofobia," ucapnya.
"Kita tidak akan bergerak mundur. Dalam masyarakat yang demokratis, kita bisa tidak sepakat atas berbagai isu, tapi rasialisme dan kefanatikan (bigotry) tidak bisa menjadi bagian dari kebijakan publik," tegas Sanders.
![]() Stephen Bannon |
"Penunjukan Bannon oleh Trump harus ditarik kembali," cetusnya.
Bannon yang mantan bos media online Breitbart News ini, dijuluki sebagai pahlawan ekstremis sayap kanan jauh di AS. Breitbart di bawah Bannon dikenal menjadi forum 'alt-right', yakni kelompok sayap kanan jauh yang tidak mendukung multikulturalisme dan menganggap nasionalisme kulit putih sebagai hal paling mendasar. Bannon disebut bergaya neo-Nazi, anti-Yahudi, dan menjunjung tinggi supremasi kulit putih.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Politikus Republik Priebus Jadi Kepala Staf Gedung Putih
Sementara itu, Trump sendiri menolak tudingan yang menyebut Bannon sebagai ekstremis fanatik. Trump meminta para pengkritiknya untuk melihat rekam jejak Bannon secara penuh dan menekankan rekam jejak Bannon sebagai mantan perwira Angkatan Laut AS, mitra pelaksana Goldman Sachs dan produser Hollywood.
(nvc/fdn)