Seperti dilansir AFP, Rabu (2/11/2016), keunggulan Trump itu ditunjukkan dalam polling terbaru ABC News/Washington Post yang dirilis pada Selasa (1/11) waktu setempat. Trump unggul dengan 46 persen dukungan, sedangkan Hillary dengan 45 persen dukungan.
Sedangkan kandidat alternatif dari Partai Libertarian Gary Johnson meraup 3 persen dukungan dan kandidat Partai Hijau Jill Stein meraup 2 persen dukungan. Polling dilakukan via telepon terhadap 1.128 calon pemilih. Margin of error polling itu sekitar 3 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Trump Peringatkan Munculnya Krisis Jika Hillary Jadi Presiden AS
Analis polling Gary Langer menyebut, polling ABC News/Washington Post itu juga menunjukkan penurunan dukungan 7 persen dari kalangan calon pemilih yang sangat antusias mendukung Hillary. Langer menyebut hal ini mencerminkan dampak kontroversi baru soal email Hillary pada publik.
Kendati demikian, jika hasil polling dikombinasikan untuk tujuh hari terakhir, sebut Langer, Hillary berbalik mengungguli Trump dengan 46 persen dukungan
melawan 45 persen dukungan. "Kedua hasil (polling) itu sama-sama sangat mendekati," tandasnya.
Menanggapi polling itu, media AS ternama, CNN, menyebut masih terlalu dini untuk menaksir bahwa hasil polling yang menunjukkan keunggulan Trump itu tepat merefleksikan hasil pilpres 8 November mendatang.
Hillary juga masih mengungguli Trump dalam CNN Poll of Polls, polling yang dilakukan CNN dengan mengkombinasikan lima hasil polling terbaru yang valid, termasuk salah satunya polling ABC News/Washington Post. Menurut CNN Poll of Polls, Hillary meraup 46 persen dukungan, sedangkan Trump meraih 42 persen.
(nvc/ita)