2 Anak Selamat dalam Insiden di Dreamworld Australia yang Tewaskan 4 Orang

Perahu karet yang terbalik di atas conveyor belt wahana arung jeram Dreamworld Gold Coast (AAP/Dan Peled/via REUTERS)

Queensland - Ada dua anak-anak di dalam perahu karet yang terbalik dalam insiden maut wahana arung jeram Thunder River Rapids Ride di taman hiburan Dreamworld di Gold Coast, Australia. Beruntung, kedua anak itu berhasil selamat dalam insiden yang menewaskan 4 orang itu.

Dalam insiden yang terjadi Selasa (25/10) waktu setempat ini, seperti dilansir media setempat, news.com.au, Rabu (26/10/2016), salah satu perahu karet berbentuk bundar yang ada di wahana itu terbalik saat berada di atas conveyor belt (sabuk mekanik yang berputar). Orang-orang yang ada di dalamnya pun terjebak.

Insiden nahas ini menewaskan empat orang, yang berusia antara 30-40 tahun. Identitas keempat korban tewas belum dirilis ke publik. Kepolisian setempat menyebut keempat korban tewas tinggal di Australia. Sedangkan otoritas Selandia Baru memastikan satu korban tewas adalah warganya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada empat orang dewasa di dalam perahu karet -- dua pria dan dua wanita, dan ada dua anak-anak di dalam perahu karet yang sama," terang Asisten Komisioner Kepolisian setempat, Briad Codd, dalam konferensi pers.

Baca juga: Tragis! 4 Orang Tewas Saat Naik Wahana Arung Jeram di Dreamworld Australia

"Kita tahu bahwa salah satu perahu karet terbalik, sehingga menimpa orang-orang di dalamnya, dan orang-orang itu terjebak di dalam mesin," imbuh Codd.

"Hal baiknya di sini, ada dua anak yang berhasil lolos dari bencana itu -- tapi sayangnya, empat orang dewasa tidak selamat," tutur Codd dalam pernyataannya.

Kepolisian setempat membenarkan ada dua anak-anak di dalam perahu karet yang terbalik. Kedua anak itu terdiri atas bocah laki-laki berusia 10 tahun dan bocah perempuan berusia 12 tahun. Keduanya, sebut polisi, terlempar keluar perahu karet dan ajaibnya tidak mengalami luka sedikitpun.

Codd enggan menjelaskan lebih rinci soal kondisi kedua anak itu saat ini. Dia hanya menyebut, keduanya mengalami trauma usai insiden ini. Kedua anak itu kini mendapat pendampingan polisi dan konselor anak setempat.